Dark/Light Mode

Demokrat Dan PKS Nyodok Ke-5 Besar, Oposisi Makin Kuat

Rabu, 23 Februari 2022 10:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (Foto: ist)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas partai menunjukkan hasil mencengangkan. Partai Demokrat dan PKS kini masuk 5 besar parpol dengan elektabilitas tertinggi. 

Survei Litbang Kompas mencatat elektabilitas PDIP 22,8 persen, Gerindra 13,9 persen, Demokrat 10,7 persen, Golkar 8,6 persen, dan PKS 6,8 persen. 

Baca juga : Pengamat: Kritikan PSI Malah Bikin Anies Makin Melejit

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, survei ini menandakan faktor kekecewaan masyarakat pada pemerintah. Sehingga partai oposisi otomatis naik elektabilitasnya. Diketahui, PKS dan Demokrat merupakan partai yang berada di luar pemerintahan Jokowi sejak 2014 lalu.  

"Itu sudah jadi pola umum dalam setiap Pemilu. Begitu juga sebaliknya, jika rakyat suka pada pemerintah, maka elektabilitas partai oposisi itu tak akan naik," kata Ujang kepada RM.id, Rabu (23/2).

Baca juga : Berkat Dukungan KPK, PLN Berhasil Sertifikasi 70 Persen Asetnya

Dia mengibaratkan pemerintah dan partai oposisi bagaikan bejana yang berbeda. Jika bejana satu kecewa, maka bejana yang lain sebaliknya, gembira. "Artinya, jika pemerintah tak disukai, maka oposisi yang akan digemari," ungkap Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia itu. 

Terkait figur yang ditokohkan dari PKS dan Demokrat, menurut Ujang tidak berdampak siginifikan bagi elektoral keduanya. Bahkan, PKS tak nampak siapa figurnya. "Mungkin saja karena figur. Tapi persoalannya PKS siapa figurnya. AHY juga figur yang belum begitu kuat dan berpengalaman. Tapi apapun hasil surveinya, itu bisa menjadi evaluasi bagi partai-partai politik," ujar dia. 

Baca juga : Subsitusi Impor Jalan, Industri Baja Makin Kuat

Adapun survei Litbang Kompas digelar pada 17-30 Januari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Responden ditanya melalui wawancara tatap muka. Menggunakan metode tersebut, tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error plus-minus 2,8 persen. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.