Dark/Light Mode

Partisipasi Politik Milenial Minim

Demokrat Jualan Gerilya Nusantara

Rabu, 6 April 2022 08:00 WIB
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: Istimewa)
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Menurutnya, AHY sering mengingatkan kepada anak muda, politik itu menyangkut dan mengatur seluruh dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hampir tak ada yang luput dari pengaruh politik dalam kehidupan keseharian. “Karenanya kepedulian dan partisipasi politik penting. Supaya kekuasaan tidak jatuh ke tangan yang salah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opini (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, berdasarkan survei terbaru IPO pada 11-17 Maret 2022 lalu, pemilih muda mendominasi angka pemilih nasional pada Pemilu 2024. Dia memprediksi, akan sulit mengajak pemilih muda berpartisipatif dalam Pemilu 2024. Salah satu alasannya, lantaran pemuda tidak stabil dalam isu-isu politik.

Dikatakan, anak muda akan menyukai hal-hal yang sifatnya kontestasi, ikut meramaikan dalam hal festival, kampanye, dan bisa digiring untuk membentuk opini publik termasuk juga bisa meramaikan di medsos.

Namun, keramaian yang diikuti kalangan pemuda hanya saat prakontestasi. Pemuda cenderung enggan untuk ikut andil dalam kontestasi yang sesungguhnya. “Dalam proses yang valid, ketika ada pemilihan datang ke TPS tempat pengambilan suara itu jumlahnya tidak menjanjikan,” ucap Dedi.

Dia menganggap, hal itu lantaran dipengaruhi sulitnya afiliasi pemilih muda yang dapat membuat atau mengajak mereka mencoblos menentukan pilihannya di TPS. Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengingatkan, para pemuda dan pemilih pemula, memilih golput bukan keputusan bijak jika ingin memprotes sistem politik atau pemilihan umum.

Dedi ingin, partai politik terus membangun jembatan dengan kalangan muda untuk lebih sering berkomunikasi. Anak mudanya pun harus aktif. Dua pihak itu harus saling jemput bola. “Jangan sekadar protes, tapi harus ada pendekatan lain. Misalnya, organisasi sekolah, silaturahim ke pimpinan partai menyampaikan mereka pengin calegnya yang begini, begitu,” tuturnya.

Selain partai yang roadshow, Hasyim mengimbau, organisasi sekolah dan kepemudaan juga harus aktif keliling ke partai-partai politik. “Kawal isu kampanye, dari mulai anggota legislatif maupun kepala daerah hingga presiden,” sarannya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Lainnya