Dark/Light Mode

Koalisi Indonesia Adil Makmur Resmi Bubar

Jumat, 28 Juni 2019 23:19 WIB
Tim BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi resmi dibubarkan pada Jumat.(28/3) malam. (Foto: Oktavian Surya Dewangga/Rakyat Merdeka)
Tim BPN (Badan Pemenangan Nasional) Prabowo-Sandi resmi dibubarkan pada Jumat.(28/3) malam. (Foto: Oktavian Surya Dewangga/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno resmi bubar. Keputusan itu diambil usai Prabowo menggelar rapat internal bersama pimpinan parpol koalisinya, untuk menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatannya. Rapat internal digelar di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat sore (28/6).

Yang hadir, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Presiden PKS Sohibul Iman, serta dari Partai Berkarya ada Titiek Soeharto dan Priyo Budi Santoso. Hadir pula sejumlah pengurus Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Di antaranya, Direktur Komunikasi dan Media BPN Hashim Djojohadikusumo, Ketua BPN Djoko Santoso, dan Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak. Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyatakan, per hari ini, koalisi 02 resmi bubar. "Koalisi yang mengusung pasangan presiden dan calon presiden di dalam pemilu presiden pada 17 April lalu, dianggap selesai. Oleh karena itu, sejak hari ini beliau menyampaikan terima kasih, dan Koalisi Adil dan Makmur selesai," turur Muzani usai rapat internal di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Jumat (28/6).

Tak hanya koalisi partai, Muzani mengatakan, per hari ini BPN Prabowo-Sandi juga berakhir. Muzani menjelaskan keputusan itu diambil lantaran putusan MK bersifat final dan mengikat. Karena itu, Prabowo menyerahkan langkah politik selanjutnya kepada masing-masing parpol yang mengusungnya dan Sandi di Pilpres 2019.

Baca juga : Buah Lokal Indonesia Disukai Masyarakat Guangzhou

"Mandat yang diberikan kepada partai sebagai Paslon presiden dan wakil presiden, hari ini dikembalikan pada partai masing-masing," ujar Muzani.

"Selanjutnya, Pak Prabowo menyerahkan keputusan politik kepada pertimbangan partai masing-masing," imbuhnya. Muzani mengungkapkan, dalam pertemuan yang suasananya cukup hangat itu, masing-masing partai telah menyampaikan pandangan politiknya pasca keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

"Partai koalisi juga memberikan jawaban dan menyampaikan terima kasih, atas dukungan yang sangat besar yang sudah diberikan. Tetapi kemudian, Mahkamah Konstitusi mengatakan seperti yang kita tahu sendiri," ungkapnya.

Baca juga : 5 Provinsi Paling Timur Akan Wakili Indonesia di Pacific Exposition 2019

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh partai koalisi yang mengusungnya, dan kepada seluruh elemen pendukung. Eks Danjen Kopassus itu merasa besarnya suara yang didapatkannya dalam pemilu 2019 ini tak lepas dari dukungan partai koalisi, elemen masyarakat, relawan dan simpatisannya. Karena itu, Prabowo merasa perlu bertanggung jawab atas dukungan yang didapat tersebut. "Inilah modal yang terus kita akan rawat," imbuh Muzani.

Yang ketiga, kata Muzani, Prabowo merasa saat ini perjuangan untuk Indonesia belum selesai. Putusan MK, hanyalah salah satu langkah dalam perjuangan. Masih ada langkah lain untuk membangkitkan perjuangan untuk demi kesejahteraan bangsa. Prabowo pun berharap, hubungan antar partai koalisi tetap terjaga dengan baik.

"Kesadaran untuk membangkitkan bangsa dan negara harus terus dipupuk, karena ini menjadi sebuah kesadaran bersama yang sudah hidup di tengah masyarakat," tandas Muzani. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.