Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pernah Mesra Di Poros Tengah

PKB Ajak PKS Bikin Koalisi Semut Merah

Jumat, 10 Juni 2022 08:00 WIB
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: Dok. MPR)
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinamika politik menuju Pemilu 2024 mulai memanas. Setelah terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Partai Golkar, PPP, dan PAN. Kini, muncul wacana koalisi yang dibangun PKB dan PKS.

Wacana koalisi dua partai politik yang memiliki basis pemilih Islam ini muncul setelah Milad ke-20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, 29 Mei lalu. PKS memberikan panggung kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan, kemungkinan besar duet PKB-PKS bisa terwujud. Apalagi, dua partai itu memiliki romantisme masa lalu saat terbentuknya Poros Tengah bersama sejumlah parpol berbasis Islam lainnya, seperti PAN, PBB, dan PPP saat reformasi.

Baca juga : Pemerintah Buka Peluang Kebijakan Bebas Masker

Poros Tengah berhasil menjadikan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden tahun 1999. Saat itu, PKS masih bernama Partai Keadilan (PK).

Selanjutnya, pada Pemilu 2004, PKB kembali berada dalam satu koalisi dengan PKS dan sejumlah parpol lain dan berhasil mendudukkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Artinya, koalisi PKB dengan PKS ini bukan barang baru. Bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Pria yang akrab disapa Gus Jazil itu mengapresiasi PKS yang memberikan panggung kepada Cak Imin dalam Milad PKS untuk menyampaikan gagasannya. Bagi Gus Jazil, ini tanda PKS dengan PKB sedang membangun kemesraan.

Baca juga : Langkah Awal Produsen Lokal Tingkatkan Kualitas Produk

Dia yakin, koalisi PKB dan PKS bakal jadi magnet bagi partai lain untuk ikut. Apalagi Pemilu 2024 tidak ada calon petahana dan menjadi momentum baru bagi partai-partai menengah seperti PKB dan PKS untuk menunjukkan taringnya. “Minimal partai-partai di luar partai-partai gajah akan ikut. Ini bisa menjadi koalisi semut merah, kecil tapi berasa,” tuturnya memberi ibarat.

Ditambahkannya, PKB dengan PKS banyak kesamaan. Sama-sama memiliki basis suara yang kuat di basis suara kelompok Islam. PKS juga mengusung politik yang rahmatan lil alamin. “Ini modal. Kalau dalam bahasa agama itu kalimatun sawa, kalimat yang mempertemukan,” terangnya.

Gayung bersambut, Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar mengamini tengah berkomunikasi dan mencoba menggandeng PKB. Komunikasi dengan Cak Imin pun kian intens.

Baca juga : Harlah Ke-51, Hikmahbudhi Ajak Kader Bumikan Pancasila

“Kita berusaha tidak muncul dua calon. Minimal tiga calonlah. Jadi kalau sekarang ada KIB, siapa tahu coba-coba PKS dan PKB membuat poros baru? Supaya muncul yang baru,” kata Aboe di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Meski mencoba membangun poros ketiga, PKS juga tak menutup pintu terhadap koalisi lain, termasuk ke KIB. Lantas seberapa besar kemungkinan terwujudnya koalisi PKB dengan PKS pada Pemilu 2024 mendatang? Direktur Eksekutif Indonesia Politic Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memprediksi, PKB dan PKS sepertinya sangat kecil bisa bersinergi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.