Dark/Light Mode

Debat Panas Marcell-Anji

Partai Garuda: Transparansi Royalti Musik Bisa Terwujud Dengan Teknologi

Sabtu, 13 Agustus 2022 06:27 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdebatan dua musisi Tanah Air, Anji dan Marcell Siahaan terkait royalti bukan masalah baru. Itu masalah klasik yang selalu menjadi diskusi dan perdebatan dari puluhan tahun lalu.

"Intinya adalah tentang transparansi royalti," ujar Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam siaran pers, Sabtu (13/8).

Menurut Teddy, perdebatan ini tidak akan selesai jika masih menggunakan pola lama. Hal itu, bisa selesai jika memanfaatkan teknologi.

Baca juga : Demokrat Ingin Selalu Dekat Dengan Rakyat

"Gunakan aplikasi seperti YouTube untuk tempat karaoke, di mana setiap diputar otomatis terhitung. Untuk konser atau di live di kafe, gunakan seperti kita memesan makanan di aplikasi ojek online," sarannya.

Kedua aplikasi itu, dinilai Teddy mudah dibuat dan digunakan. Dengan begitu, setiap ada yang menggunakan lagu untuk bisnis, otomatis para pemilik lagu akan mendapatkan laporan pada detik itu juga.

"Akan ketahuan berapa per hari lagu itu digunakan untuk bisnis. Sehingga masalah klasik ini bisa teratasi," tutur Teddy.

Baca juga : Dubes China Di Jakarta Buka Suara Soal Kunjungan Pelosi Ke Taiwan

Bagaimana pemantauannya? Menurut Teddy, tentu harus dibuatkan regulasinya. Misalnya, jika tidak menggunakan aplikasi tersebut, pengguna lagu untuk bisnis bisa dipidana dan denda yang besar. Tanpa ada regulasi, hal ini tidak bisa berjalan.

"Masyarakat juga bisa memantau apakah lagu yang mereka nyanyikan di karaoke atau saat mereka dengar live di kafe terdata atau tidak? Jika tidak, mereka report ke link pemilik lagu. Begitupun pemilik lagu, bisa memantau langsung," ungkap Juru Bicara Partai Garuda ini.

Selain masalah transparansi teratasi, kedua aplikasi itu akan menjadi database yang bisa digunakan oleh para musisi untuk menilai pasar. "Yang tentu output-nya bisa menjadi sesuatu yang positif," tandasnya.

Baca juga : Orang Miskin Tepuk Tangan

Sebelumnya, warganet dibikin heboh oleh perdebatan Anji dan Marcell Siahaan di medsos. Perdebatan bermula saat Anji mencurahkan kesedihannya kepada Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) tentang bagaimana LMK membagikan uangnya kepada para musisi.

"Suara untuk LMK (Lembaga Manajemen Kolektif). Banyak penyelenggara acara cerita, mereka ditagih untuk membayarkan royalti performing rights. Apalagi sekarang acara-acara konser/Festival sedang banyak dibuat. Begitu juga teman-teman yang memiliki kafe/resto/karaoke suka bercerita dan bertanya. Mereka bertanya: Bagaimana cara LMK membagikan uangnya kepada para Pencipta?" tulis Anji di Instagram pribadinya, Selasa (9/8).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.