Dark/Light Mode

Gugatan Ijazah Palsu Dicabut, Partai Garuda Sebut Jokowi Dirugikan

Minggu, 30 Oktober 2022 11:28 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengomentari soal penggugat ijazah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mencabut gugatannya dengan alasan karena penggugat ditahan atas kasus dugaan penistaan agama dan yang mereka lawan penguasa, tidak akan menang.

Menurut dia, alasannya mengada-ada, karena penahanan atas kasus lain, tidak ada hubungannya dengan gugatan.

Baca juga : Sidang Sambo Dilanjutkan

"Mereka yang membuat isu, mereka yang membuat dugaan ijazah palsu, mereka yang berkoar-koar punya bukti, mereka juga yang mencabutnya. Isu sudah terlanjur digunakan untuk menyerang Jokowi, Jokowi terzolimi atas kasus ini, anehnya kini mereka memframing seolah-olah terzolimi," tegas Teddy, Minggu (30/10).

Dia menilai, jika gugatan tidak dicabut, maka isu ijazah palsu akan berhenti karena tidak memiliki bukti. Sebaliknya, dicabutnya gugatan ini tentu akan merugikan Jokowi.

Baca juga : Waketum Partai Garuda Usulkan 2 Langkah Ini

Karena tidak ada yang menang dan yang kalah, maka isu ijazah palsu bisa terus digunakan oleh para pihak yang ingin membuat kegaduhan di negeri ini. Bahkan, isu ini bertambah, seolah-olah ada campur tangan kekuasaan, sehingga mereka tidak akan bisa menang.

"Kalau sudah tahu tidak akan menang, kenapa melakukan gugatan? Saya dari awal yakin bahwa penggugat sama sekali tidak memiliki bukti kuat, karena ijazah Jokowi sudah diverifikasi oleh KPU di 2 kali Pemilu dan di 3 kali Pilkada. Semuanya lolos, artinya keabsahannya diakui," ungkap Teddy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.