Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mau Rebut Ratusan Kursi DPR

Partai Ka’bah Sebaiknya Belajar Sama PAN Dan PDIP

Rabu, 14 Desember 2022 08:00 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada Pemilu 2024 jumlah kursi DPR nasional bertambah menjadi 580, akibat penambahan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua. Melihat kondisi ini, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal serius merebut ratusan kursi di DPR pusat itu. Salah satunya, berupaya merekrut caleg yang punya modal sosial dan finansial.

Seberapa efektifkah strategi PPP lolos ke Senayan ini? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Partai Ka’bah bisa lolos lagi ke Senayan asal rekrutmen calegnya tepat. Bukan asal usung sosok yang punya banyak modal finansial.

Partai berlambang Ka’bah ini bisa meniru PAN, yakni meng­gaet publik figur atau artis yang lagi populer secara nasional. Sehingga tidak perlu berpaku pada sosok yang punya modal sosial di daerah pemilihan yang kebanyakan sudah digaet partai besar.

Baca juga : Banteng Siapkan Ratusan Bacaleg

“PPP bisa ikuti cara singkat dan praktis yang dilakukan PAN. Rangkul kandidat legislator yang sudah populer secara nasional untuk memanaskan mesin partai di pusat dan daerah,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Diingatkan, tanpa ada gerakan signifikan, dan dengan struktur partai yang ada saat ini, PPP dinilai hanya akan ikuti pemilu secara formalitas. Sekadar ada di kertas suara tetapi tidak muncul dalam daftar partai parlemen. Mengingat dalam berbagai sur­vei, PPP berada di bawah angka 4 persen. “Sebab, jika PPP ber­tarung secara normal, mandiri sebagai peserta Pemilu mengha­dapi partai lainnya, potensi tidak lolos cukup besar,” ingatnya.

Selain itu, Dedi menyarankan, PPP masih mungkin lolos dengan cara ekstrem. Yakni membangun kerja sama dengan partai besar seperti PDI Perjuangan. “PDI Perjuangan bisa menjadi mitra yang memungkinkan ikut selamatkan PPP. Ini tentu konsekuensinya harus loyal,” tambahnya.

Baca juga : Ratusan Santri dan Ulama Banten Siap Kawal Ganjar Pranowo Sampai Jadi Presiden

Alternatif lain bisa dilakukan yakni PPP segera melakukan konsolidasi, menetapkan ketua umum yang cukup kuat dan sol­id. Selain itu, memanggil kader terbaik yang sempat teralienasi di masa kepemimpinan Suharso untuk ikut membesarkan partai kembali.

“Ini bisa memulihkan kekua­tan PPP. Fokus rebut dan kuat­kan basis utama Ka’bah di kalangan kiai dan santri. Masuk ke pesantren. Ini saja dulu dire­but dan diamankan,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengung­kapkan strategi partainya berebut 580 kursi di DPR. Salah satunya, merekrut caleg yang punya modal sosial atau finansial.

Baca juga : Suara Ka’bah Sulit Meroket

“Pertama, merekrut calon yang punya modal sosial dan modal finansial. Modal sosial itu termasuk di daerah setempat,” kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

PPP juga akan melakukan kerja-kerja elektoral untuk men­dongkrak elektabilitas di Pileg 2024. “Semua caleg potensial melakukan kerja elektoral di se­tiap daerah pemilihan,” tuturnya.

Caleg PPP, kata dia, harus melihat kondisi dan situasi dapil dan keinginan konstituen. Termasuk cara sosialisasi, lanjutnya, harus sesuai dengan dapil setempat. “Misal, dapil itu senangnya musik, sosialisasinya dengan musik. Ngundang band, dan sejenisnya. Insya Allah jadi DPR,” ujar Wakil Ketua MPR ini. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.