Dark/Light Mode

Meski Gaet Raja Dangdut

Suara Ka’bah Sulit Meroket

Jumat, 9 Desember 2022 08:00 WIB
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono bersilaturahmi kepada tokoh masyarakat sekaligus salah satu Deklarator Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Rhoma Irama, di Studio Soneta Record, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/12/2022). (Foto: PPP)
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono bersilaturahmi kepada tokoh masyarakat sekaligus salah satu Deklarator Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Rhoma Irama, di Studio Soneta Record, Depok, Jawa Barat, Selasa (6/12/2022). (Foto: PPP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengajak Rhoma Irama balik ke rumah lamanya. Harapannya, suara Partai Ka’bah bakal meroket. Tapi, ada yang meragukannya.

Seperti diketahui, Rhoma beberapa kali pindah partai. Pernah ke PKB, PAN, bahkan mendirikan partai, yakni Partai Idaman. Apakah pengaruh Raja Dangdut signifikan dalam men­dongkrak elektoral PPP?

Baca juga : Partai Ka’bah Pede Bertahan Di Senayan

Direktur Lembaga Survei Politika Research and Consulting (PRC) Rio Prayogo mengung­kapkan, penggemar Rhoma tidak otomatis mendukung partai yang didukungnya. Ini dibuktikan, dalam beberapa kali hijrah ke sejumlah partai, kehadiran pria yang akrab disapa Bang Haji itu tidak berdampak signifikan pada penambahan suara.

“Secara pasti saya tentu tidak tahu, sebab tidak pernah lagi mengukur elektabilitas Bung Rhoma dalam survei kami. Tetapi, saat di PKB, tanpa beliau pun suara PKB punya basis massa sendiri. Saat Idaman memutus­kan gabung ke PAN juga tidak signifikan,” kata Rio kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Jokowi Targetkan RI Jadi Raja Baterai Kendaraan Listrik

Selain itu, sejauh ini Bang Haji Rhoma tidak nampak aktifdalam kegiatan politik dalam beberapa tahun terakhir. Penggemarnya pun disebut Rio, sebatas mengagumi karya-karya masterpiece-nya di genre musik dangdut. “Saya tak yakin dapat nambah suara partai kalau jadi balik ke PPP,” tandasnya.

Rio menyarankan, yang perlu dilakukan PPP saat ini adalah menentukan figur calon presiden dan wakil presiden yang tepat. Jika salah pilih, khususnya ca­pres, bakalan fatal. Jangan lagi mendukung tokoh di luar basis ideologinya.

Baca juga : Partai Ka’bah Belajar Ke Pemilu 2019 Deh

“Tentu akan berpengaruh negatif untuk rencana pemenangan. Pemilu 2019 sudah menga­jari PPP kekeliruan itu dengan mengusung Jokowi yang bukan segaris dengan ideologi PPP. Hampir tidak lolos Senayan. Dukung yang sama dengan kehen­dak akar rumput ideologis PPP, Anies Baswedan misalnya,” sarannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.