Dark/Light Mode

Koalisi KIB Dan PDIP Bakal Terwujud Jika Usung Paket Ganjar-Airlangga 

Jumat, 13 Januari 2023 06:17 WIB
Ganjar Pranowo (kiri) bersama Airlangga Hartarto/Istimewa
Ganjar Pranowo (kiri) bersama Airlangga Hartarto/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin berpendapat, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP mungkin berkoalisi kalau keduanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Dengan begitu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa menjadi calon wakil presiden.

“Kalau yang dicapreskan Ganjar, itu bisa ketemu. KIB itu bisa bertemu dengan PDIP, karena kita tahu KIB pemiliknya Pak Jokowi. Bagaimanapun, PDIP menunggu arahan Pak Jokowi untuk capres,” tegas Ujang, Kamis (12/1).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, tidak menutup kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Hingga saat ini, KIB masih beranggotakan Partai Golkar, PPP dan PAN.

Menurut Ujang, berbeda ceritanya jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai capres. Maka koalisi tidak akan terbentuk, KIB bisa jadi mengusung Ganjar sebagai capres.

Baca juga : Akademisi: KUHP Baru Lindungi Harkat dan Martabat

Dengan sikap tersebut, ada perbedaan antara PDIP dan Golkar sebagai inisiator parpol yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup. Dan itu hal yang wajar.

Kendati begitu, selalu ada kesempatan jika mau berkoalisi dan mengusung capres yang sama.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, ada dua faktor yang mungkin membuat koalisi tersebut bisa terwujud. "Pertama, Golkar tidak memiliki tokoh potensial yang bisa diusung sebagai calon presiden," jelas Dedi.

Menurut Dedi, nama Airlangga yang menjadi calon presiden (capres) dari Golkar ternyata lebih berpeluang mengisi peluang cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal.

Baca juga : Pak Ganjar, Diingatkan Bu Mega Lho…

Dedi juga menilai, partai anggota KIB, yakni PPP dan PAN juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.

Faktor kedua, lanjut Dedi, adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar. Meskipun dalam beberapa hal berbeda. Kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi sekaligus, keduanya juga tidak mempunyai rekam konflik.

"Menjadi mungkin PDIP berkoalisi sama Golkar, dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi," ucapnya.

Terkait kandidasi, Dedi menilai bisa saja kedua partai itu akan memasangkan capres dari PDIP dan cawapres dari Golkar.

Baca juga : DPC PDI Perjuangan Usung Petahana Lagi

 "Jika koalisi PDIP Golkar terjadi, saya kira tokoh-tokoh yang mungkin muncul adalah Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto atau Puan Maharani-Airlangga Hartarto," ujarnya.

Meski demikian, ada pula potensi koalisi lain ketika mencermati posisi anggota KIB. PPP dinilai juga mempunyai peluang menjalin koalisi dengan partai berlambang banteng itu.

"Anggota KIB yang punya potensi bergabung dengan PDIP bisa saja PPP. Kenapa? Karena PPP dalam sejarahnya banyak dibantu atau mungkin hubungan PPP dengan PDIP sejauh ini selalu dekat. Bukan tidak mungkin pada 2024 PDIP dengan PPP juga akan bersatu," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.