Dark/Light Mode

Sama Dengan PDIP, PBB Setuju Sistem Pemilu Tertutup

Jumat, 13 Januari 2023 13:54 WIB
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra.

RM.id  Rakyat Merdeka - Dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) pada sistem pemilu proporsional tertutup bukan isapan jempol belaka. Mereka mendatangi gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pagi ini, Jumat (13/1).

Menanggapi itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang Bintang (PBB) Afriansyah Noor membenarkan kabar tersebut.

Ia mengaku turut mendampingi Ketumnya yakni Yusril Ihza Mahendra ke MK pukul 10.00 WIB ini.

Baca juga : Hari Ini PBB Datangi MK, Dukung Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

"Pagi ini Jumat pukul 10 pagi saya dampingi ketum PBB ke MK," kata Afriansyah dalam keterangan yang diterima RM.ID, Jumat (13/1).

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) ini mengatakan, bahwa kedatangan dirinya dan Yusril ke MK dalam rangka mengajukan diri sebagai pihak terkait dalam perkara pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Sistem Pemilu Proporsional.

"Kami ajukan sebagai pihak terkait terhadap sistem tertutup. Mohon doa sukses," lanjutnya.

Baca juga : Hamdan Zoelva: Sudah Waktunya Kita Kembali Ke Sistem Proporsional Tertutup

Hingga saat ini, praktis baru hanya PBB dan PDI Perjuangan yang menyatakan mendukung sistem pemilu proporsional tertutup.

Mayoritas partai lainnya menolak. Untuk diketahui, sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan coblos partai di surat suara. Tidak ada nama calon legislatif yang diusung parpol di surat suara sebagaimana sistem proporsional terbuka yang dianut belakangan ini. Anggota legislatif yang terpilih ditentukan oleh parpol.

Ketum PBB Yusril beralasan pihaknya mendukung sistem pemilu proporsional tertutup karena melihat demokrasi yang mengalami pergeseran luar biasa sejak sistem terbuka diterapkan.

Baca juga : PDIP Berjuang Sendiri, Pasrah Putusan MK

"Dari kekuatan rakyat menjadi kekuatan uang, kekuatan modal," kata Yusril saat membuka rapat koordinasi nasional dan musyawarah dewan PBB, pada Rabu (11/1).

Ia melihat belakangan ini banyak politisi yang muncul tidak melalui proses pendidikan kaderisasi di partai secara berjenjang dari bawah. Cukup dengan kekuatan uang.

"Tiba-tiba karena punya uang, populer, direkrut jadi caleg dan terpilih akhirnya jadi anggota DPR yang jauh dari harapan kita," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.