Dark/Light Mode

Jokowi Bisa Jadi Penghulunya

KIB-KIR Kawin Bukan Mission Impossible

Selasa, 14 Februari 2023 06:34 WIB
Ilustrasi koalisi parpol (Gambar: Mice)
Ilustrasi koalisi parpol (Gambar: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia politik tanah air makin ke sini makin cair. Peta koalisi yang saat ini sudah terbentuk, masih bisa berubah. Misalnya, soal wacana mengkawinkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar-PAN-PPP dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas Gerindra-PKB. Perkawinan dua kekuatan itu dinilai bukan mission impossible, kalau Presiden Jokowi yang jadi penghulunya. 

Wacana mengkawinkan KIB-KIR muncul usai pertemuan Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar di Kompleks Gelora Bung Karno, Jumat pagi (10/2). Meskipun hanya sebatas tukar sarung, kedua bos partai itu sama-sama lempar kode untuk ajak bergabung.

Airlangga misalnya. Pentolan dari KIB ini tak segan merayu PKB dan Gerindra untuk bersatu dengan koalisinya. Bila 5 partai bergabung jadi satu, maka koalisi akan semakin kuat.

"Jadi kalau dua-duanya bergabung, lebih kuat lebih baik. Dalam politik tidak ada yang tidak bisa dibicarakan," kata Airlangga dalam pertemuan itu.

Baca juga : Bisa Mandi Sendiri Di Rutan, KPK Pastikan Lukas Enembe Sehat

Rayuan Airlangga disambut Cak Imin. Wakil Ketua DPR mengaku senang jika dua koalisi calon presiden (capres) 2024 itu dilebur jadi satu. Menurutnya, akan semakin baik suatu koalisi jika partainya banyak. Lebih efektif dalam mencapai target.

"Jadi kita berharap partai-partai, mari kita samakan visi, tujuan dan target, sehingga kita betul-betul siap tidak mendadak dalam mengambil langkah-langkah strategis," ajaknya.

Ternyata, saling rayu antara Airlangga dan Imin malah mendapat lampu hijau dari parpol koalisinya masing-masing. Di KIR misalnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad cukup senang mendengar wacana peleburan kedua koalisi ini.

"Tentu kalau terjadi kita senang saja. Kalau di kita kan koalisinya Kebangkitan Indonesia Raya itu PKB Gerindra itu tentunya setuju," kata Dasco kepada wartawan, Jumat lalu.

Baca juga : Moeldoko: Penggunaan Beras Impor Akan Diawasi Ketat

Hanya saja, ia mengaku belum tahu bagaimana sikap parpol lain di KIB terkait wacana tersebut. Apakah yes or no. "Nah itu saya belum bisa jawab," sambungnya.

Ternyata, PAN dan PPP juga yes. Waketum PAN Viva Yoga Mauladi malah membayangkan betapa kuat dan besarnya koalisi baru hasil perkawinan KIB dan KIR nanti. "Paslon yang akan diusung berpotensi untuk memenangkan pilpres," sesumbarnya.

Ia meyakini parpol di koalisi besar nanti tidak akan saling makan satu sama lain. Karena ia melihat setiap parpol di KIB maupun KIB punya basis massa masing-masing. "Tidak akan jeruk makan jeruk," yakin Viva Yoga.

PPP juga tidak menolak, jika KIB dan KIR kawin. Waketum PPP Arsul Sani menilai perkawinan dua koalisi itu bukanlah hal yang mustahil. Apalagi semua parpol di KIB maupun KIR adalah partai pendukung pemerintah. Presiden Jokowi pun bisa jadi penghulu nikah KIB dan KIR. "Penggabungan KIB dengan koalisi KIR bukan hal yang mustahil," tuturnya.

Baca juga : Tiru Jokowi, Menteri Hadi Rajin Blusukan Bagikan Sertipikat Ke Warga

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, sangat terbuka bila KIB dan KIR mau kawin. Bila perkawinan itu terlaksana, maka koalisi ini akan menjadi superior di Pilpres 2024.

Sebab, tanpa harus kawin pun, KIB dan KIR sebenarnya sudah cukup mengantongi tiket pencapresan. “Maka kalau keduanya dikawinkan, akan lebih superior,” kata Ujang. 

Menurutnya, perkawinan KIB-KIR juga bukan hal yang mustahil. Mengingat partai-partai dari kedua koalisi itu merupakan bagian dari pendukung pemerintah. Tentunya, bila Presiden Jokowi merestui, KIB-KIR sangat terbuka untuk kawin.

Masalahnya, kata dia, perkawinan itu masih menunggu sikap dari PDIP. Khususnya, soal siapa capres yang akan diusung oleh banteng. “Karena kalau capres PDIP adalah Ganjar, maka KIB akan gabung juga ke PDIP, juga KIR. Peta bisa berubah. Kecuali jika yang dicapreskan PDIP adalah Puan," kata Ujang, tadi malam.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.