Dark/Light Mode

Saran Ke PDI Perjuangan Biar Hattrick

Milenial Kudu Menyerap Ideologinya Bung Karno

Minggu, 5 Maret 2023 07:55 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani. (Foto: Facebook)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut, representasi Presiden Soekarno atau Bung Karno masih dibutuhkan masyarakat. Baik ideologi maupun trahnya, untuk meraup suara dalam Pemilu 2024.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, pengaruh trah Soekarno masih dominan di PDI Perjuangan. Salah satu tandanya, gerakan loyalis kader Banteng sejauh ini begitu kuat kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

“Pengaruh trah Soekarno itu masih dominan. Utamanya, saat ini adalah trah Megawati. Itu tentu saja Puan Maharani repre­sentasinya,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Namun, dalam skema Pemilu, khususnya Pilpres, ada sejumlah dinamika dan faktor lain selain trah Soekarno. Dikatakan, Puan tak cukup kuat dipilih publik. Meski jika pilihan partai nanti jatuh pada Puan, sebagian besar kader akan patuh pada putusan itu. “Tetapi, tentu ada kader yang tidak setuju. Apalagi berharap pada suara pemilih di luar PDI Perjuangan,” ingatnya.

Baca juga : Kabar Duka, Pebulutangkis Muda Azzahra Putri Dania Meninggal Dunia

Diungkapkan, bagi pemil­ih baru yang yang jumlahnya massifpada Pemilu 2024, faktor Bung Karno setidaknya ideologinya belum menarik minat mereka. Pekerjaan rumah PDI Perjuangan, lanjutnya, memang membumikan gagasan Bung Karno kepada generasi muda.

“Memang pemilih baru tidak terkorelasi banyak soal Soekarno atau bukan. Karena pemilih baru lebih banyak bukan kader PDI Perjuangan,” sebutnya.

Hal ini juga dilema bagi PDI Perjuangan dalam Pilpres. Jika Banteng bertahan dengan ideologi Bung Karno dalam upaya Pilpres, maka peluang kalah lebih besar dibanding membuka peluang untuk menerima pemilih baru dengan asumsi menerima kesukaan pemilih baru tersebut.

Artinya, lanjut Dedi, jika ingin hattrick dalam Pemilu 2024, khususnya untuk Pilpres, PDI Perjuangan tidak harus mengaju­kan trah atau keturunan biologis Bung Karno atau Megawati.

Baca juga : Kuatkan Pondasi, Sahabat Ganjar Ajari Milenial Sumedang Kelola Sampah Inovatif

“Bahkan, ideologi Soekarno tidak selalu ada di PDI Perjuangan. Jangan salah mengira pemilihnya masih kuat dengan generasi lama. Ingat, Pilpres akan banyak diisi pemilih baru atau mula yang lebih rasional,” pungkasnya.

Sebelumnya, Puan Maharani menghadiri rapat konsolidasi pemenangan PDI Perjuangan di pemilu 2024 di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (3/3). Kepada Kader Banteng Sumsel, Puan mengingatkan, representa­si Bung Karno masih dibutuhkan masyarakat.

“Kita semuanya yang ada di sini adalah pecinta Bung Karno. Paling tidak kita merasa yakin bahwa tokoh panutannya itu Bung Karno. Saya masih me­nyakini di hampir setiap tempat, representasi dari keluarga Bung Karno itu masih diperlukan, masih dibutuhkan, dan rakyat itu mau lihat,” kata Puan.

Karena itulah, meski kondisi fisiknya belum sehat, dia tetap memaksa berangkat ke Palembang bertemu kader Banteng. Ini agar target empat kader anggota DPR dari Sumsel, tercapai. “Suara saya agak hi­lang, tapi saya harus datang ke Sumsel. Supaya empat anggota DPR harus masuk dari Sumsel,” tegasnya.

Baca juga : Gelar Milad Ke-42, Ini Perjalanan BMKT Membina Potensi Umat

Diakuinya, Sumsel sebelumnya menyumbang lima kader Banteng ke Senayan. Karenanya, dia mendorong kader semangatdan optimistis menghadapi Pemilu 2024 agar mencetak hattrick. “Menang hattrick itu harus tercapai. Kalau kita itu solid, kompak, mau kerja sama dan gotong royong, pasti tercapai,” ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.