Dark/Light Mode

Soroti Isu Utang Negara, Partai Garuda: Biasa, Serangan Politik Jelang Pemilu

Senin, 17 April 2023 15:46 WIB
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)
Waketum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menyoroti ramainya isu tentang utang negara. Dia menyebut isu ini sebagai serangan politik yang memang dimunculkan setiap menjelang Pemilu.

"Menjelang Pemilu, mulai bermunculan lagi serangan-serangan terkait utang negara oleh orang dan kelompok yang miskin gagasan, yang tentu tujuannya untuk mendapatkan perhatian publik, jualannya jualan pro rakyat, agar bisa menjabat," ujar Teddy dalam keterangan tertulis, Senin (17/4).

Dia menegaskan, negara berutang bukanlah aib. Bahkan negara-negara adidaya dan negara-negara yang maju juga melakukannya.

Baca juga : Sentil Menteri Srantal-sruntul, Partai Garuda: Presiden Jokowi Tak Akan Terpancing

"Jumlahnya pun gila-gilaan," ucap pria yang juga menjabat Juru Bicara Partai Garuda ini.

"Jadi itu hal biasa, tinggal manfaatnya, apakah utang itu dipergunakan untuk kemaslahatan atau tidak, itu saja, jadi bukan soal berutangnya," sambung Teddy.

Indonesia sendiri, kata dia pernah ada di fase itu. Ada rezim yang berutang tapi tidak kelihatan apa hasil dari utang itu.

Baca juga : Partai Garuda: Musisi Harus Bersatu, Perbaiki Konsep Pengumpulan Royalti

“Yang ada malah menimbulkan kerusakan dimana-mana, baik secara infrastruktur, ekonomi maupun secara sosial masyarakat, sehingga menjadi beban pemerintah setelahnya,” terangnya.

Imbasnya, rezim setelahnya harus memperbaiki berbagai kerusakan, menormalkan keadaan sekaligus membuat progress pembangunan, baik secara infrastruktur, ekonomi, maupun secara sosial masyarakat, terhambat.

"Banyak yang harus dilaksanakan, tentu memeras tenaga, pemikiran dan biaya yang tidak sedikit,” bebernya.

Baca juga : Ahli di Sidang MK: Pemilu Tertutup, Solusi Menghilangkan Politik Uang dan Suara Tidak Sah

Karenanya, ia meminta narasi-narasi soal utang negara dihentikan. Soalnya, siapa pun yang memimpin pasti akan berutang.

"Jadi hentikan narasi-narasi soal utang negara, karena siapapun yang memimpin pasti akan berutang. Apalagi jika dinarasikan oleh orang-orang yang dulu ikut terlibat dalam rezim yang berhutang tapi tidak kelihatan hasilnya, malah membuat kerusakan di negara ini," tandas Teddy. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.