Dark/Light Mode

Ketemu SBY, Airlangga Kenang Kebersamaan 2004-2014

Koalisi Pilpres Sulit Ditebak

Minggu, 30 April 2023 09:00 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Cikeas. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Cikeas. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

 Sebelumnya 
Airlangga mengatakan kedua partai juga sepakat bahwa pemilu bukan menjadi ajang menang-menangan. Tapi perlu kebersamaan untuk membangun negeri. 

"Kami membuka silaturahmi dan dialog dengan partai-partai politik. Karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem," ucap Airlangga. 

Apa makna dari pertemuan Airlangga-SBY? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai wajar jika Golkar kerap melakukan manuver politik. "Karena PPP sudah deklarasikan Ganjar, makanya Airlangga melakukan hal sama, mengajak calon mitra koalisi. Bisa saja Golkar merapat ke KPP atau bentuk poros baru," ungkap Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Apalagi yang ditemui Airlangga tokoh sekaliber SBY. Tentu, nilai Dedi, pertemuan ini bukan pertemuan biasa. "Satu sisi SBY dan Demokrat telah tentukan sikap mendukung dan bersama KPP. Sehingga posisinya tentu Airlangga yang lakukan penjajakan, bukan sebaliknya," sambungnya. 

Baca juga : Malam Ini, Airlangga Mau Ketemu SBY Di Puri Cikeas

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai peluang Demokrat-Golkar berkoalisi sangat terbuka. Namun, dia pesimis bila dalam koalisi itu kemudian yang diusung sebagai capres-cawapres adalah Airlangga-AHY. 

"Konteks capres-cawapres harus dilihat mana elektabilitas yang tinggi. Sejauh ini, elektabilitas yang tinggi itu Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan," terka Ujang, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. 

Kecuali jika Golkar bersedia menerima tekanan. Mengingat, diakui Ujang, NasDem sebagai partai pendukung Pemerintah, tapi saat ini berkoalisi dengan partai oposisi. 

"NasDem saja gabung dengan oposisi menghadapi banyak tantangan. Kalau Golkar, saya lihat tidak mau ambil risiko. Secara objektif sulit duet AH-AHY," tutur pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia itu. 

Baca juga : Ganjar Center Siap Perjuangkan Kemenangan Ganjar Di Pilpres 2024

NasDem dan PKS yang merupakan rekan Demokrat dalam koalisi perubahan ikut mengomentari pertemuan Airlangga-SBY. Wasekjen NasDem Hermawi Taslim menilai tidak ada masalah Demokrat melakukan penjajakan dengan Golkar. Menurutnya, memang sudah seharusnya semua tokoh bangsa senantiasa membangun silahturahmi, terlepas dari perbedaan pilihan dalam Pilpres.

"Sama seperti yang telah dilakukan oleh Pak SP (Surya Paloh) yang terus membangun silahturahmi dengan pimpinan partai, meskipun koalisinya sudah fix bersama PKS dan PD," tandas Hermawi kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri mengaku tidak ingin berprasangka buruk menyikapi pertemuan SBY dan Airlangga. Apalagi pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka silaturahmi Lebaran. "Suasana Idul Fitri biasa saling mengunjungi," imbuh Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri, kemarin. 

Sementara itu, PAN yang merupakan teman Golkar dalam KIB, meyakini Airlangga tidak akan berpaling. PAN justru menduga lawatan Airlangga ke SBY guna mengajak Demokrat bergabung dengan KIB. 

Baca juga : Pilpres 2024 Bisa Head To Head

"PAN percaya dengan Golkar bersama PAN akan terus berjalan seiringan sesuai visi KIB sejak awal dibentuk, dan tidak menutup kemungkinan hadirnya partai lain dalam koalisi yang telah diusung," imbuh Juru Bicara PAN Valeryan Bramasta, kemarin. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.