Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau pusing pada santernya wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Partai oposisi ini hanya mengingatkan potensi terulangnya polarisasi, jika Pilpres 2024 berujung head to head. Hanya dua pasangan calon.
“Kalau cuma dua pasang, itu artinya kita tidak belajar dari Pemilu 2014 dan 2019,” ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, KIR dan KIB jika digabung secara komposisi terdiri dari lima partai politik. Yaitu Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan.
Baca juga : Pengamat: Dukungan Ke Prabowo Di Pilpres 2024 Semakin Besar
Artinya, tersisa dua poros jagoan Pilpres 2024, mengacu kepada ambang batas presiden atau Presidential Threshold (Preshold) sebesar 20 persen. Yaitu, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri dari PKS, Partai Demokrat, dan Partai NasDem. Satu lagi PDI Perjuangan.
Seandainya PDI Perjuangan memilih bergabung di koalisi lima partai, maka muncul dua pasangan saja. Yaitu, jagoan koalisi PDIP, Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PPP, melawan koalisi PKS, Demokrat, dan NasDem.
Mardani berharap, masing-masing koalisi yang sudah terbangun dan memenuhi kuota 20 persen Preshold untuk maju di Pilpres 2024. Asumsinya, tiga koalisi yang sudah muncul saat ini, sudah ideal mengusung capres-cawapres masing-masing.
Baca juga : Kepala BNPT Terima Anugerah Tokoh Sosialisasi Persatuan Dan Toleransi Indonesia
“Menurut saya, nanti koalisi besarnya di putaran kedua, gitu loh. Kan lebih bagus, lebih elegan. KIB sendiri, KIR sendiri, KKP sendiri. Nah, nanti tinggal PDIP kan sudah punya golden ticket, mau sendiri boleh, mau gabung salah satu dari tiga boleh,” sebutnya.
Politisi asal Jakarta ini menganalisa, jika Pilpres 2024 kembali melahirkan dua poros, sama saja bangsa ini tidak belajar dari polarisasi yang telah memecah bangsa ini. Padahal, semua ingin Pemilu 2024 berlangsung lebih damai dan bergembira. “Kita ingin naik kelas kok. Boleh dua, tapi nanti ketika putaran kedua Pilpres saja. Itu jauh lebih soft,” sebutnya.
Intinya, PKS menganggap santai saja atas pertemuan lima ketum parpol plus Presiden Jokowi yang difasilitasi PAN, belum lama ini. Pasalnya, ini menjadi salah satu indikator menuju pesta demokrasi yang sejuk. Di mana, silaturahmi politik terus terjalin di tahun politik. “Cool saja ya. Artinya enak saja,” katanya.
Baca juga : Deklarasi Dukungan Erick Thohir Maju Ke Pilpres 2024 Warnai Aksi Relawan Di Serang
Mardani juga teringat pendapat politisi gaek Partai Golkar, Jusuf Kalla yang dikatakannya sempat menganalogikan bahwa saat ini adalah tahun politik yang romantis. Seperti halnya orang berpacaran, banyak yang melakukan komunikasi antar parpol.
Namun, belum diketahui siapa yang akan berlanjut ke pelaminan. “Nanti yang nikah yang mana, nanti di ujung baru ketahuan, ketika dia daftar di KPU. Nah, jadi, buat kami, monggo saja, masing-masing melakukan komunikasi, dan malah sehat ya,” tutupnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya