Dark/Light Mode

Setelah Capreskan Anies

Elektabilitas 3 Parpol Koalisi Malah Turun

Kamis, 25 Mei 2023 08:00 WIB
Bakal calon presiden Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies di Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). (Foto: Antara).
Bakal calon presiden Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam Temu Kebangsaan Relawan Anies di Tenis Indoor Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023). (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Anies Baswedan efek masih belum mengalir ke tiga parpol pengusungnya: NasDem, Demokrat dan PKS. Bukannya melonjak, elektabilitas ketiga parpol itu malah anjlok setelah capreskan Anies.

Ini mengacu pada survei nasional Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023. Survei tersebut mengambil sampel berjumlah 1.200 responden yang tersebar di 38 provinsi Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of error dari survei ini kurang lebih 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana sehingga kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan.

Hasilnya, tiga parpol pengusung Anies yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) semuanya mendapatkan elektabilitas jeblok dengan total perolehan 18,1 persen. Rinciannya Demokrat 8,0 persen, NasDem 6,3 persen, dan PKS 3,8 persen.

Baca juga : Simulasi Tiga Nama, Elektabilitas Ganjar Pranowo Tembus 40 Persen

Perolehan angka tersebut lebih rendah dibanding hasil survei Litbang Kompas yang dikeluarkan Januari 2023. Saat itu, perolehan survei yang didapat 3 parpol dar KKP mencapai 20,8 persen. Demokrat meraih 8,7 persen, NasDem 7,3 persen dan 4,8 persen.

Nasib berbeda justu dialami PDIP dan PPP, dua parpol pengusung Ganjar Pranowo. Total elektabilitas kedua partai itu tersebut mencapai 26,2 persen. PDIP 23,3 persen dan PPP elektabilitasnya 2,9 persen.

Angka ini jauh lebih besar dibanding survei Litbang Kompas awal tahun lalu, saat keduanya belum mengusung Ganjar sebagai capres. PDIP 22, 9 persen dan PPP 2,3 persen.

Baca juga : Survei Polstat: Elektabilitas Prabowo Subianto Masih Kokoh Di Puncak

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief mengaku masih mempelajari penyebab elektabilitas partainya makin anjlok. Apalagi penurunan elektabilitas Demokrat cukup tajam dibanding 2 survei Litbang Kompas sebelumnya.

“Soalnya pada Oktober 2022 keterpilihan Demokrat sempat mencapai 14 persen, kemudian turun jadi 8,7 persen pada Januari, dan 8 persen pada Mei,” beber Andi.

Eks Stafsus Presiden SBY itu menduga, ada tiga penyebab anjloknya suara Demokrat. Mulai dari persoalan di struktur organisasi, isu politik, hingga persoalan di koalisi. “Rasanya kami tidak banyak melakukan kesalahan kecuali memang koalisi belum terbentuk. Mungkin hipotesisnya soal koalisi,” tambahnya.

Baca juga : Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Ganjar Turun, Prabowo Naik

Ia menerangkan, persoalan koalisi yang dimaksud terkait dengan belum adanya keputusan soal pasangan bakal capres dan cawapres yang akan diusung koalisinya. “Kalau bulan Juni tidak ada deklarasi, akan sulit bagi anggota KPP. Artinya, kemungkinan opsi lain sudah harus dipikirkan,” beber dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.