Dark/Light Mode

TGB Cawapres Dikritik PPP, Perindo: Jangan Ribut Di Luar

Jumat, 16 Juni 2023 14:12 WIB
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Yusuf Lakaseng. (Foto: Istimewa)
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Yusuf Lakaseng. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mengingatkan parpol pengusung Capres Ganjar Pranowo saling menguatkan internal koalisi. Jika ada perbedaan pandangan, seperti usulan Cawapres, baiknya diselesaikan di internal parpol koalisi saja.

"Saya mengimbau koalisi partai pendukung Ganjar jangan ribut seperti koalisi tetangga," ujar Ketua DPP Partai Perindo Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Yusuf Lakaseng, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pernyataan ini merupakan reaksi atas kritik elit Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Baidowi alias Awiek yang mengasumsikan elit Perindo, yaitu Tuan Guru Bajang (TGB) kecil kemungkinan menjadi Cawapres Ganjar, karena berangkat dari partai nonparlemen.

Yusuf menyarankan, persoalan bursa Cawapres Ganjar sebaiknya diperbincagkan di internal koalisi. Jangan sampai, kompetisi Cawapres ini berdampak bagi koalisi Ganjar yang tengah dibangun. Apalagi, koalisi ini kemungkinan akan terus membesar.

"Soal figur Cawapres Ganjar sebaiknya dibincangkan di internal dengan baik-baik, kita harus menjaga akhlak. Lebih baik membincangkan gagasan daripada figur, kalau di depan publik," sarannya.

Analisanya, jika ingin Ganjar menang Pilpres 2024, maka koalisi di dalamnya harus besar dan inklusif. Jadi, antar partai anggota koalisi jangan saling memaksakan kehendak. Terpenting, saat ini adalah mengedepankan kontestasi gagasan.

Baca juga : Soal Cawapres Koalisi Gerindra-PKB, Imin: Nunggu PDIP

Diamininya, setiap partai di koalisi berhak mengajukan kader terbaik untuk menjadi pendamping Ganjar. Namun, antar partai ini harusnya saling menghormati dan mengutamakan visi bersama memenangkan Pilpres 2024 dan membangun bangsa setelah meraih kemenangan.

“Perindo menawarkan TGB karena sangat memenuhi syarat, beliau ulama yang punya pengalaman komplit baik di legislatif maupun Pemerintahan. Itu sumbangsih Perindo, tapi itu bukan harga mati,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PPP, Ahmad Baidowi mengaku tidak keberatan jika TGB diusulkan Perindo sebagai Cawapres Ganjar. Namun, pria yang akrab disapa Awiek ini membicarakan modal elektabilitas usulan Cawapres berbasis partai pengusung.

"Ya boleh-boleh saja, namanya usulan kan bisa diterima bisa enggak. Tetapi ya Perindo kan tidak punya kursi di DPR," ujar Awiek, di Senayan, Jakarta, kemarin.

Awiek menyarankan, Perindo tidak memaksakan usulannya itu harus diakomodir. Sebab, ada banyak posisi yang bisa didapatkan Partai Perindo jika nantinya Ganjar memenangkan Pilpres 2024.

"Kalau kemudian nanti usulan Perindo tidak ditanggapi, artinya tidak diakomodir sebagai Cawapres, kan ada calon menteri dan semacamnya," sebutnya.

Baca juga : Raker Di DPR, Menperin Minta Tambahan Anggaran Rp 1 T

Bagi PPP, lanjut Awiek, yang terpenting figur Cawapres Ganjar bisa membantu pemenangan. Bahkan, Awiek mencoba membandingkan TGB dengan jagoan PPP yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Misalnya beliau (TGB) pernah Gubernur di NTB, berapa sih penduduk NTB? Kan begitu cara menghitungnya. Terus dia menang di dapil dua kali, berapa sih kemenangan yang dia dapat ketika pilkada dua kali itu?" sindirnya.

"Apakah sama, sepadan, taruhlah kalau tadi disebut-sebut nama Pak Sandi, (jumlah suara) yang didapat Pak Sandi secara nasional? Atau yang didapat Pak Sandi di DKI? Harus apple to apple begitu membandingkannya," tambahnya.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno menilai wajar terjadi kompetisi di internal koalisi untuk menempatkan wakilnya menjadi Cawapres Ganjar. Justru, semakin banyak yang memunculkan nama, membuat koalisi semakin kaya akan tokoh, dan membaca kehendak calon pemilih.

"Jadi, semakin banyak nama yang disodorkan, semakin bagus," ujar Adi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Nah, dasar itulah yang kemudian membuat PPP maupun Perindo mengusung kader terbaiknya untuk menempati posisi Cawapres Ganjar. Kalau betul Sandiaga masuk PPP, pasti akan disodorkan partai Ka’bah, dan Perindo juga rasional mengusung nama TGB sebagai Cawapres.

Baca juga : Ganjar Girang, Ketum Perindo Hary Tanoe Mau Diajak Lari

"Saya kira, akan ada banyak nama Cawapres yang akan disorongkan untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo. Tentu, partai-partai koalisi pendukung Ganjar pasti berharap agar kader mereka, endorsement mereka, akan diterima," ungkapnya.

Nah, begitu banyak nama Cawapres Ganjar bermunculan. Nantinya, tinggal PDIP dan partai koalisi menentukan bersama siapa yang paling layak diposisikan sebagai Cawapres Ganjar.

"Apakah Sandi, TGB atau lainnya, tentu keputusan politiknya ada di PDIP yang pastinya akan dikonsolidasikan dengan partai-partai pendukung lainnya," tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.