Dark/Light Mode

Survei Risetindo Barometer, Partai Buruh Lolos PT 4 Persen

Rabu, 3 Januari 2024 18:55 WIB
Direktur Risetindo Asep Saefudin, saat merilis hasil surveinya di kantor Exco Pusat Partai Buruh, di Pondok Gede, Jakarta, Rabu (3/1/2024). Foto: Istimewa
Direktur Risetindo Asep Saefudin, saat merilis hasil surveinya di kantor Exco Pusat Partai Buruh, di Pondok Gede, Jakarta, Rabu (3/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga Survei Risetindo Barometer merilis hasil survei internal Partai Buruh berbasis pemilih buruh dan pekerja.

Hasilnya, Partai Buruh di Pemilu 2024 diprediksi meraih 4,8 persen suara nasional, sehingga lolos ambang batas parlemen 4 persen, bisa menempatkan wakilnya di DPR RI.

“Jika Pemilu dilakukan hari ini, maka hampir bisa dipastikan Partai Buruh lolos Parlementary Threshold 4 persen, dengan elektabilitas Partai Buruh sebesar 4,778 persen, dari pemilih buruh dan keluarganya,” kata Direktur Risetindo Asep Saefudin, saat merilis hasil surveinya di kantor Exco Pusat Partai Buruh, di Pondok Gede, Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Asep menjelaskan, dominasi kelompok pekerja atau buruh memilih Partai Buruh, karena mereka memiliki harapan besar terhadap Partai Buruh dalam memperjuangkan aspirasinya.

Misalnya, soal upah yang layak, lapangan pekerjaan, dan uang pesangon yang layak. Termasuk, dianggap konsisten memberantas korupsi, menghapus outsourching, memperjuangkan jaminan sosial, penolakan sistem karyawan kontrak, hingga bisa menjaga stabilitas harga barang.

“Buruh atau pekerja mengungkapkan Partai Buruh adalah partai yang paling keras menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law dengan perolehan angka 57,3 persen. Dan partai yang paling peduli memperjuangkan nasib kaum buruh, petani dan masyarakat kecil sebesar 65,7 persen,” katanya.

Baca juga : Survei Puspoll: Prabowo Dan Ganjar Paling Berpeluang Lolos Putaran 2 Pilpres

Selanjutnya, survei membuktikan, buruh atau pekerja merasa puas terhadap peran serikat buruh dan petani yang merupakan pendiri Partai Buruh dalam memperjuangkan hak mereka.

Menariknya, sebanyak 90,7 persen responden menggantungkan harapan terhadap caleg dari Partai Buruh.

“Mereka setuju bahwa buruh atau pekerja harus memilih caleg dari Partai Buruh,” katanya.

Terkait Pilpres 2024, hasil survei internal Partai Buruh menunjukkan, tanpa menyebut nama. Kandidat tertinggi memperoleh elektabilitas sebesar 46 persen.

Sehingga, berpeluang terjadi 2 putaran karena belum ada yang melebihi elektabilitas 50 persen. Dengan demikian, Partai Buruh belum memutuskan dukungan terhadap pasangan Capres-Cawapres di putaran pertama.

Besar kemungkinan, Partai Buruh akan memutuskan dukungannya di putaran kedua.

Baca juga : Survei ICRC, Perindo Berpeluang Duduki Kursi Parlemen

Diketahui, hasil survei internal Partai Buruh ini dilakukan dengan jumlah sample sebanyak 2.400 responden yang menyebar proporsional di 38 Provinsi, mewakili 393 Kabupaten atau Kota.

Survei digelar medio November-Desember 2023, dengan Margin of Error (MoE) sebesar 2.00 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyambut baik hasil survei internal ini.

Bahkan, hasil ini mematahkan beragam survei yang menempatkan partainya dengan elektabilitas nol persen. Pendapatnya, survei yang beredar itu tidak proporsional dalam menempatkan kelompok buruh untuk dijadikan responden.

Nah, di survei ala Partai Buruh ini, menjadikan seluruh respondennya adalah kelompok buruh. Diyakininya, kehadiran partainya di Pemilu 2024 menjadi kejutan alias turbulensi politik.

Yaitu, fenomena partai baru yang bisa langsung masuk Senayan di Pemilu perdananya.

“Buruh formal itu jumlahnya 8 jutaan. Ini yang tidak terpotret. Ini akan menjadi kejutan karena lembaga survei itu tidak melihat kekuatan buruh yang berserikat,” katanya.

Baca juga : ICRC: Perindo Partai Non Parlemen Berpotensi Lolos PT, Partai Besar Bergeser

Menurutnya, kejutan dari kaum buruh ini sempat terjadi di Pemilu Spanyol dan Brazil. Partai Buruh di kedua negara ini selalui dirilis lembaga survei meraih nol persen.

Namun, bisa masuk ke parlemen karena lembaga survei tidak menghitung kekuatan buruh formal dan kelompok kiri. “Insyaallah akan terjadi turbulensi politik, partai orang kecil lolos ke DPR,” semangatnya.

Diamininya, Partai Buruh bukanlah partai bermodal besar dan tidak memiliki jejaring media. Ini adalah partai miskin yang hidup dari iuran anggotanya sendiri. Kelakarnya, partai ini dipopulerkan dari mulut ke mulut. “Kita partainya mulut dan zoom,” kelakarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.