Dark/Light Mode

Survei Risetindo Barometer

Partai Buruh Alami Tren Positif, Berpeluang Lolos Parliamentary Threshold

Minggu, 26 November 2023 07:57 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Risetindo Barometer Asep Saepudin menerangkan temuan ilmiah yang didapati dari hasil survei yang dilakukannya, dalam rentang periode 1-10 November 2023 kemarin.

Dalam rilis survei tersebut, diketahui nilai elektabilitas Partai Buruh terhadap Prediksi Suara Sah Nasional adalah 2,261 persen atau 2,3 persen.

Sehingga, hanya butuh 1,7 persen suara, agar bisa lolos Parliamentary Threshold 4 persen.

"Dengan nilai temuan elektabilitas sekitar 2,261 persen atau 2,3 persen, tentu Partai Buruh hanya membutuhkan 1,7 persen lagi, di sisa waktu yang ada untuk mengejar Parliamentary Threshold," ujar Asep, dalam konferensi pers di Kantor Exco Pusat Partai Buruh, di Jl. Pondek Gede, Kramatjati, Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Tentunya, hasil tersebut bak anomali bagi Partai Buruh, yang selama ini selalu ditampilkan sebagai partai dengan nilai elektabilitas 0,0-0,1 persen dari hasil berbagai lembaga survei yang ada.

"Dan sekali lagi, survei ini dilakukan apa adanya. Sekaligus menunjukkan bahwa persepsi terhadap Partai Buruh tengah positif dan elektabilitas partai juga sudah baik," tambah Asep.

Di sisi lain, Presiden Partai Buruh Said Iqbal juga mengaku heran dengan apa yang telah ditunjukkan oleh lembaga survei bayaran terhadap partai yang dibesutnya.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Jamin Pasokan Energi Jelang MotoGP Mandalika

Sebab, dengan keanggotaan mencapai 10 juta buruh, dia menilai tidak mungkin nilai elektabilitas berkisar di angka 0,0-0,1 persen.

"Secara total anggota kami ada 10 juta. Tapi hasil survei yang disajikan oleh lembaga-lembaga survey yang ada selama ini menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Buruh adalah 0,0-0,1 persen, tentu itu tidak masuk akal," ujar Said Iqbal, beberapa waktu lalu.

Lembaga survei bayaran tersebut, lanjut Said Iqbal, dinilainya sengaja dalam membuat nilai elektabilitas Partai Buruh kecil.

Sebab, khawatir akan kehadiran Partai Buruh, yang akan mampu mengambil ceruk suara dari kalangan masyarakat kecil.

Adanya hasil survei dari Risetindo Barometer itu, kata Said, tentu menepis hasil survei yang selama ini selalu mengecilkan Partai Buruh.

"Sebab apa, karena dalam kalkulasi survei, adanya Partai Buruh secara otomatis akan menarik ceruk suara daripada partai-partai seperti PDIP, Gerindra dan PKS, yang suaranya berasal dari buruh, tani dan nelayan," tambah Said Iqbal.

Said Iqbal pun yakin, dengan temuan tersebut mendorong Partai Buruh untuk semakin giat dalam mengejar kekurangan di sisa elektabilitas. 

Baca juga : Survei Instrans, Urutan Partai Politik Berselancar Di Media Sosial

Dia yakin, 1,7 persen suara mampu ditebus dalam sisa 3 bulan ke belakang.

"Kesimpulannya adalah jika Pemilu dilakukan pada hari ini, maka nilai elektabilitas Partai Buruh terhadap suara sah nasional adalah 2,261 persen atau 2,3 persen. Hanya membutuhkan 1,7 persen lagi menuju ambang batas parlemen,” tuturnya.

"Kita akan melawan survei lewat survei, yakni survei bayaran dengan survei independen. Dan kami berkeyakinan bahwa dalam 3 bulan ke belakang ini, Partai Buruh akan mampu lolos Parliamentary Threshold,” imbuhnya.

Di sisi lain, Said Iqbal juga turut menjelaskan terkait posisi Partai Buruh dalam dukungan terhadap capres-cawapres di Pilpres 2024.

Hingga kini, Partai Buruh adalah salah dua dari partai politik peserta Pemilu, yang belum memutuskan untuk memberikan dukungan.

Diingatkannya, Partai Buruh adalah partai kelas. Sehingga segala sesuatu yang diputuskan harus berdasarkan keputusan bersama, lantaran bukan partai segelintir orang maupun pemilik modal.

"Termasuk keputusan untuk mendukung capres-cawapres. Di mana ada 3 tahapan yang harus dilalui, yakni Rakernas, Konvensi dan Rapat Presidium,” tegasnya.

Baca juga : Survei Litbang Kompas: Partai Perindo Masuk 4 Besar Parpol Yang Paling Disukai

Diketahui, Partai Buruh sendiri telah menggelar Rakernas dan Konvensi Partai dalam tahapan penentuan dukungan.

Sehingga menghasilkan 3 opsi dalam pemberian dukungan, yang akan dibawa ke Rapat Presidium dalam waktu dekat.

"Ada 3 opsi yang hadir dalam Rapat Presidium. Adapun yang pertama ialah memilih Prabowo, kemudian yang kedua memilih Ganjar atau yang ketiga memutuskan untuk tidak memilih keduanya,” bebernya.

Tapi, dalam opsi ketiga, juga terdapat 2 opsi tambahan. Yakni 3 A, Partai Buruh memutuskan memilih salah satu capres di putaran kedua.

"Atau 3 B, tidak sama sekali mendukung capres-cawapres dan hanya fokus pada pemenangan caleg dari Partai Buruh,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.