Dark/Light Mode

Kalau Patokannya AD/ART

Orang Baru Di Golkar Tak Bisa Jadi Ketum

Rabu, 13 Maret 2024 08:10 WIB
Mantan Ketum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK). (Foto: Instagram JK)
Mantan Ketum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK). (Foto: Instagram JK)

 Sebelumnya 
“Dan tentunya, berbagai macam syarat lainnya. Jadi tidak mudah menjadi seorang ketua umum di Partai Golkar. Seperti tadi, sistem di Golkar itu merit,” tegas Erwin.

Lagipula, Jokowi belum menjadi bagian dari Golkar. “KTA belum pernah diterbitkan. Jadi sementara, barangkali belum menjadi anggota Golkar. Mungkin masih di PDIP, barangkali,” seloroh Erwin.

Sementara itu, Airlangga menyebut Golkar dan Jokowi sangat dekat, bahkan sudah rapat. Ia mengklaim, Jokowi sangat nyaman dengan Golkar.

“Jadi karena sudah rapat, sudah beriringan. Lihat saja iklan-iklan Partai Golkar bersama Pak Jokowi. Sehingga tentu itu menunjukkan bahwa kedekatan Pak Jokowi dan kenyamanan Pak Jokowi dengan Partai Golkar,” tuturnya.

Baca juga : Harga Sembako Masih Ugal-ugalan

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, hubungan baik dengan Jokowi terjalin karena Golkar merupakan partai yang konsisten sebagai pengusung dan pendukung Presiden ke-7 RI.

“Bahkan kami juga sering dicanda-candain bahwa Partai Golkar ini lebih Pak Jokowi dari pada partai politik yang lain,” kata Doli.

Ia memastikan, Golkar merupakan partai yang terbuka dan berusaha untuk menyatukan semua elemen bangsa.

“Jangankan seorang presiden, seorang rakyat biasa saja, kalau mereka merasa aspirasinya sama, kepentingannya sama, perjuangannya sama, nilainya sama, dan ingin bergabung dengan Partai Golkar, satu anggota masyarakat saja kami sangat senang sekali. Apalagi seorang presiden,” ucapnya.

Baca juga : PKS Bisa Pasang Kuda-Kuda Untuk Hadapi Pilgub Jakarta

Kata Doli, Golkar sangat senang jika Jokowi memang ingin bergabung. Hanya saja, pihaknya belum mendapatkan konfirmasi mengenai status Jokowi di PDIP.

Ia menilai, bergabung atau tidaknya Jokowi ke Golkar sangat politis. Sehingga pembicaraan mengenai hal tersebut tidak semua orang tahu. “Jadi, yang paling tahu antara ketua umum, Pak Jokowi, dan Allah SWT,” ucap Doli.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut, dari beberapa kandidat, Jokowi cukup menarik jika dikaitkan dengan kursi ketum Golkar. Hanya saja, Jokowi tak akan bergabung ke beringin.

“Menurut saya, Pak Jokowi tidak akan masuk ke Partai Golkar. Beliau tidak akan menjadi ketua umum, dan beliau akan tetap menjadi tokoh yang berada di atas semua partai politik,” ungkap Qodari.

Baca juga : Pembelian Motor Patwal VVIP Sebaiknya Ditunda

Ia justru menyebut nama yang potensial adalah Gibran Rakabuming Raka. Mengingat posisinya yang selangkah lagi menjadi Wapres. Sementara Golkar bagian dari parpol koalisi pendukung Gibran.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu, 13 Maret 2024 dengan judul Kalau Patokannya AD/ART, Orang Baru Di Golkar Tak Bisa Jadi Ketum

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.