Dark/Light Mode

Soal Peluang Gibran Jadi Ketum, Dave Laksono: Golkar Masih Fokus Hasil Pemilu

Sabtu, 16 Maret 2024 20:10 WIB
Dave Laksono (Foto: Ist)
Dave Laksono (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Dave Akbarshah Fikarno Laksono merespons pendapat Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari, yang menyebut nama Gibran Rakabuming Raka sebagai calon potensial ketua umum Partai Golkar periode 2025-2030.

Dave Laksono mengaku tidak mempersoalkan pendapat Qodari soal potensi atau peluang Gibran di bursa calon ketum Golkar.

Namun, menurut Dave, sejauh ini belum ada pembahasan mengenai musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar. Apalagi, pembahasan terkait nama-nama calon ketua umum Golkar.

“Belum ada Munas tuh. Perasaan tidak ada pembahasan apa pun yang mengarah ke Munas,” kata Dave Laksono singkat, saat dihubungi, Sabtu (16/3/2024).

Dave Laksono yang juga Ketua DPP Partai Golkar itu mengatakan, persoalan pembahasan siapa saja calon ketua umum Golkar baiknya dibahas sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan, yakni pada Desember mendatang.

Menurutnya, saat ini Partai Golkar masih fokus pada hasil Pemilu dan pelantikan presiden dan wakil presiden hingga pilkada serentak 2024.

“Sesuai jadwal, Munas akan diselenggarakan pada Desember ini, setelah selesai jadwal pelantikan presiden, kabinet dan pilkada,” jelas Dave.

Sebelumnya, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, partainya sangat terbuka untuk menerima siapa pun, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai.

Menurutnya, Golkar adalah partai politik (parpol) terbuka bagi siapa pun. Partai berlambang pohon beringin ini, kata dia, memang memiliki program baru dalam merekrut kader partai.

Baca juga : Gibran Nolaknya Halus

Yakni, program panca sukses, yang salah satunya adalah sukses inovasi kaderisasi dan keanggotaan.

“Kebetulan saya yang bertanggung jawab, jadi kita membuat database dengan aplikasi yang ada pada data kita untuk merekrut kader-kader baru siapapun boleh masuk, entah dia pemulung, entah pengusaha bisa masuk sangat senang kita," ujar Lodewijk, di Nusa Dua, Bali Jumat, (15/3/2024).

Dia mengatakan, bergabungnya tokoh-tokoh penting seperti Jokowi dan Gibran, sangat menguntungkan bagi Partai Golkar. Hal ini dinilai akan sangat membantu program-program inovasi Golkar.

"Bayangkan, kalau ada presiden mau masuk atau calon presiden mau masuk tentunya akan sangat membantu Partai Golkar. Kalau kita bicara ada tambahan minimal catatan di situ, satu kader baru Partai Golkar karena programnya inovasi kaderisasi keanggotaan siapapun kita, sebagai partai terbuka bisa masuk," katanya.

Namun, Lodewijk belum bisa memastikan apakah nantinya Jokowi dan Gibran akan langsung mendapatkan posisi penting jika bergabung dengan Golkar.

Pasalnya, diungkapkan dia, Golkar memiliki aturan baku bagi setiap kader untuk menduduki posisi-posisi tertentu di kepengurusan partai.

"Belum ada pembicaraan ke sana. Kita bicara rekrutmen anggota baru itu, siapa saja kita bisa rekrut. Jadi tidak hanya presiden terus wakil presiden terpilih tetapi siapapun bisa," ujarnya.

Lodewijk juga tidak mempersoalkan pihak yang melempar isu Jokowi maupun Gibran dalam bursa calon ketua umum Partai Golkar.

"Siapa yang melemparkan isu itu Pak Jokowi mau masuk Golkar kita juga belum tahu, Pak Gibran masuk Golkar kita juga tidak tahu. Sekali lagi saya katakan siapapun dia warga negara Indonesia itu punya hak untuk direkrut menjadi kader Partai Golkar," tandasnya. 

Baca juga : Soal Isu Jokowi Masuk Golkar, Banteng Kalem

Diketahui, nama Gibran Rakabuming Raka hadir di bursa calon Ketum Partai Golkar mencuat dari pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.

Menurutnya, terdapat dua alasan putra sulung Presiden Jokowi itu layak menahkodai Partai Golkar. Pertama, Gibran tidak lama lagi menduduki jabatan posisi strategis sebagai orang nomor dua di Indonesia pada saat dilantik menjadi wakil presiden secara resmi pada Oktober 2024.

Selama ini, karakteristik Partai Golkar memiliki kecenderungan sebagai partai yang melekat sebagai bagian dari pemerintahan tentunya linear dengan Gibran sebagai wapres sekaligus ketua umum Partai Golkar.

Qodari mengenang saat wakil presiden (wapres) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla pertama kali menjabat pada periode 2004-2009. Pada saat yang sama, JK juga berhasil menduduki ketua umum Golkar.

"Jadi saya kira pengalaman Pak JK itu menjadi sebuah pertanda suasana kebatinan yang sangat kuat di Partai Golkar untuk memiliki kaki atau akses di pemerintahan," paparnya.

Alasan kedua, kata Qodari, Partai Golkar ke depan harus berorientasi terhadap anak muda karena pemilih terbanyak berasal dari kalangan muda.

Oleh sebab itu, tantangannya partai Golkar juga harus diisi oleh banyak anak-anak muda.

“Partai Golkar ini adalah partai yang tua, partai besar dan kalau kita bicara mengenai pemilih pada hari ini dan pemilih di masa yang akan datang, saya kira Partai Golkar mengalami tantangan bagaimana agar partai ini bisa menjadi partai yang punya orientasi kepada anak muda dan punya tokoh yang juga berasal dari anak muda,” ulas Qodari. 

Qodari mengatakan, akan sangat menarik jika Golkar memiliki tradisi baru, yaitu dipimpin oleh anak muda, dalam hal ini Gibran Rakabuming Raka. Bukan lagi dari politisi senior sebagai pucuk pimpinannya.

Baca juga : Ditanya Rencana Nyagub di DKI, Anies Masih Fokus di Jalan Perubahan

Dengan dipimpin anak muda, Qodari menilai peluang partai Golkar secara elektoral naik signifikan di masa depan akan terbuka lebar.

Ini berkaca dari pengalaman Pilpres 2024, yang menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran begitu dominan di kalangan muda.

“Kita lihat dari berbagai survei dan exit poll bahwa memang pemilih Prabowo-Gibran itu mayoritas di semua kelompok usia tetapi khusus untuk generasi milenial dan generasi Z, proporsinya jauh lebih tebal dibandingkan dengan generasi baby boomers atau generasi X, jadi itu satu indikasi menurut saya bahwa Gibran memiliki daya tarik yang sangat kuat pada anak-anak muda,” tukasnya.

Diketahui beberapa nama sudah mulai bermunculan di publik untuk bertarung merebut kursi nomor satu di Partai Golkar, seperti Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Kemudian, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia Dan Ketua Umum (Ketum) Petahana Golkar Airlangga Hartarto.

Juga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, hingga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, pada Munas Golkar yang rencananya akan diadakan pada Desember 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.