Dark/Light Mode

Kondisi Keuangan Mengkhawatirkan

Bos Garuda Indonesia Ngarep Dana Talangan Dipercepat

Selasa, 2 Juni 2020 19:07 WIB
Kondisi Keuangan Mengkhawatirkan Bos Garuda Indonesia Ngarep Dana Talangan Dipercepat

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi maskapai Garuda Indonesia mengkhawatirkan. Perusahaan pelat merah ini mencatat penurunan pendapatan hampir 90 persen di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui, ditengah pandemi Covid-19, pendapatan Garuda Indonesia turun hingga 90 persen. selain itu, rata-rata load factor atau tingkat keterisian penumpangnya juga di bawah 50 persen untuk setiap penerbangannya.

Irfan menjelaskan, industri penerbangan sangat terdampak pandemi Covid-19 karena mobilisasi warga dibatasi. Sementara, mobilitas adalah aspek yang paling fundamental dalam industri penerbangan.

Baca juga : Penerbangan Abu Dhabi-Jakarta Batal, Garuda Mohon Maaf dan Pastikan Tak Terulang Lagi

"Untuk Garuda sendiri, pendapatan turun hampir di level 90 persen, jadi tinggal 10 persen saja. Pesawat kami grounded 70 persen dari total pesawat dan rata-rata load factor di bawah 50 persen," ungkapnya dalam dialog virtual Kementerian Perhubungan bersama stakeholders, Selasa (2/6).

Irfan menjelaskan, Garuda ini juga unik dibandingkan dengan maskapai nasional lainnya karena Garuda harus tetap memastikan konektivitas sehingga tak bisa begitu saja melakukan setop operasi sementara meski permintaan menurun drastis.

"Kami national flag carrier, mandat kami menyambungkan konektivitas. Garuda tetap terbang dan melayani rute-rute yang dilayani. Tapi memang kita berlakukan secara dinamis. Kita lihat load factor-nya bila turun pelan-pelan kita turunkan frekuensi penerbangannya," ujarnya.

Baca juga : Diaspora Indonesia di Prancis Sambut Positif Pendanaan Covid-19 Lewat Diaspora Bond

Garuda Indonesia sendiri, saat ini lebih fokus pada domain of influence, dan menyerahkan domain of concern kepada pemerintah.

Manajemen Garuda Indonesia, kata Irfan, akan fokus memaksimalkan kemampuan yang ada saat ini, seperti charter dan kargo. Meski Garuda sudah pasti mendapatkan talangan sebesar Rp 8,5 triliun, namun proses talangan ini tergolong lama.

Dalam diskusinya bersama Kementerian Keuangan, Irfan mengatakan berapa pun talangan yang diberikan pemerintah akan diterima, namun ia meminta pemberiannya dipercepat.

Baca juga : Ini Racikan Anis Matta Supaya Indonesia Bangkit Dari Krisis

"Jangan sampai nanti pemerintah sudah menemui kata sepakat soal pencairan talangan, Garuda sudah lebih berdarah-darah. Kami sekarang masih survival mode, tapi kan mode ini tidak bisa lama-lama," tegasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.