Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Adzan

Jokowi Takut Rakyat Kemakan Hoaks

Kamis, 28 Februari 2019 09:51 WIB
Presiden Jokowi diantara para Kyai dan Nahdliyin di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). (Foto: Twitter @Jokowi).
Presiden Jokowi diantara para Kyai dan Nahdliyin di Ponpes Miftahul Huda Al-Azhar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2). (Foto: Twitter @Jokowi).

RM.id  Rakyat Merdeka - DI panggung akbar Nahdlatul Ulama (NU), Presiden Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya rakyat akan termakan hoaks “jika dirinya menang adzan tak akan berkumandang lagi.”

Hoaks ini ditiupkan tiga relawan Partai Emak-emak Pendukung Sandiaga (PEPES) di Karawang. Tiga emak-emak ini kini sudah ditersangkakan, juga ditahan Polisi Karawang.

Baca juga : Pendukung 01 Ajak Rakyat Sampaikan Protes

Agar rakyat tak termakan hoaks semacam itu, Jokowi memberi perintah khusus ke warga NU. “Ini yang harus dicegah dan direspons. Kita harus berani respons,” kata Jokowi saat membuka Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Jokowi tiba di lokasi acara sekitar pukul 1 siang. Jokowi langsung disambut warga NU yang dari pagi sudah memadati sekitar lokasi. Kali ini, stelan Jokowi koko putih dibalut jas, peci hitam dan sorban putih tersampir di pundaknya.

Baca juga : Golkar Jamin TakĀ Ada Intrik DalamĀ Pemilihan Hakim MK

Jokowi juga mengenakan bawahan sarung. Jokowi menyampaikan apresiasi kepada NU yang sudah berkonstribusi merawat Indonesia. Sejarah membuktikan NU selalu berada di garis depan dalam merebut kemerdekaan juga menjaga persatuan RI.

Jokowi kemudian menceritakan pengalamannya mendapat nasihat dari Presiden Afghanistan, Asraf Ghani saat berkunjung ke Afghanistan beberapa tahun lalu. Kata dia, Presiden Afghanistan itu mewanti-wanti kepadanya untuk benar-benar menjaga persatuan Indonesia. Karena, ketika perang sudah pecah, sulit mempersatukan.

Baca juga : Erick: Yang Suka Niru Bukan Kita

Ujung-ujungnya yang jadi korban adalah perempuan dan anak-anak. Ghani mewanti-wanti agar Indonesia tidak seperti Afghanistan yang terus dilanda konflik berkepanjangan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.