Dark/Light Mode

Bicara PKI dan Capres

Mega Ngeledek KAMI

Kamis, 27 Agustus 2020 07:08 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Foto: Dok. PDIP)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Foto: Dok. PDIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Megawati Soekarnoputri ikut mengomentari pembentukan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dimotori Din Syamsuddin Cs. Nadanya terkesan ngeledek. Ketua Umum PDIP ini menyinggung soal capres dan isu PKI yang sering dimainkan kelompok tertentu.

Komentar itu dilontarkan Mega saat memberi pengarahan program Sekolah Partai Angkatan II bagi Calon Kepala Daerah dan Calon Wakil Kepala Daerah yang diusung PDIP di Pilkada 2020, via telekonferensi, kemarin.

Dalam paparan awal, Mega mengingatkan para kader partai banteng, menjadi calon kepala daerah berarti berkomitmen membangun daerah. Bukan gagah-gagahan. "Kan suka begitu (gagah-gagahan) sekarang, saya suka ketawa," ucapnya. 

Baca juga : Nih, Pidato Lengkap Capres Amerika Penantang Donald Trump

Setelah itu, barulah ledekan ke KAMI dilontarkannya. "Kemarin ada pemberitaan, ada orang yang bentuk KAMI. Wah, itu kayanya banyak banget yang ingin jadi presiden," selorohnya. 

Dia berpendapat, seharusnya para deklarator KAMI dari dulu mencari partai, ketimbang membuat gerakan itu. Soalnya, sistem di Indonesia mengharuskan calon presiden memiliki dukungan parpol. "Orang perlu cari partai, dukungan, usungan," tutur Mega. 

Selanjutkan, Mega bicara soal tudingan PKI yang kerap ditujukan kepada dirinya dan Presiden Jokowi. Dia mengaku tak heran. Sebab, ayahnya, Proklamator RI Soekarno, juga sempat mendapat tuduhan serupa. "Saya kalem saja," tuturnya.

Baca juga : Cuaca DKI Hari Ini Diprediksi Cerah Berawan

Namun, dia menegaskan, tudingan itu tak masuk akal. Alasannya, dia era Soeharto dulu, dirinya tiga kali duduk di DPR. Padahal, saat itu, setiap orang yang hendak bekerja di badan atau lembaga pemerintahan harus melalui screening tentara. Yang berkaitan dengan PKI, tidak akan diloloskan. 

Setelah di DPR, dirinya menjabat Wapres dan lanjut menjadi Presiden. Anehnya, tetap saja orang yang tidak senang selalu menyebut dirinya dan Presiden Jokowi sebagai PKI. "Nalarnya itu ke mana?" tanya Mega. 

Mega melihat, isu PKI ini terus digunakan para pembencinya dan pembenci Jokowi untuk merusak reputasi. Tujuannya, agar Jokowi turun dari jabatan. "Padahal mekanismenya sangat jelas presiden itu dipilih oleh rakyat. Itu gambaran pelajaran politik," tandasnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.