Dark/Light Mode

Debat Ketiga, Sandi Soroti Juga Masalah Kesehatan Jiwa

Minggu, 3 Maret 2019 18:44 WIB
Cawapres No Urut 2 Sandiaga Uno saat mengunjungi pameran Islamic Book Fair (IBF) di JCC, Jakarta, Minggu (3/3). (Foto: BPN).
Cawapres No Urut 2 Sandiaga Uno saat mengunjungi pameran Islamic Book Fair (IBF) di JCC, Jakarta, Minggu (3/3). (Foto: BPN).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sandiaga Uno tidak hanya akan mengangkat persoalan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam debat ketiga yang akan berlangsung 17 Maret mendatang.

Calon wakil presiden nomor urut 02 itu juga akan menyoroti seluruh layanan kesehatan masyarakat, salah satunya, kesehatan jiwa.

Baca juga : Jelang Debat Dengan Ma’ruf, Sandi Berguru Ke Anies

Menurut Sandi, kesehatan jiwa itu belum tersentuh secara khusus pada pemerintahan saat ini. “Ada Undang-Undang kesehatan jiwa. Dan di situ memandatkan adanya pusat kesehatan jiwa nasional atau national institute for mental health. Ini belum kejadian sampai sekarang,” ujar Sandi di kawasan Jenggala, Minggu (3/3).

Sandi menyebut, di Jakarta saja ada 20 persen masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan. Baik yang ringan, sampai yang berat. ini bisa dilihat dengan fenomena sosial yang ada. Di antaranya, kasus-kasus bunuh diri, narkoba dan lain-lain. “Itu dipicu oleh kesehatan jiwa masyarakat kita,” terang putra Mien Uno itu.

Baca juga : Ini Bukti Masyarakat Antusias Ikut Nyoblos

Selain kesehatan, debat ketiga yang hanya dilakukan oleh calon wakil presiden ini akan mengangkat tema tentang pendidikan, sosial, tenaga kerja, dan budaya. Untuk pendidikan, Sandi yang sempat berdialog dengan eks Menteri Pendidikan Anies Baswedan berfokus pada meningkatkan kualitas dan kompetensi guru.

“Indonesia akan maju kalau sistem pendidikannya ini menitikberatkan pada kompetensi dan kualitas. Guru itu akan meningkat kualitasnya kalau punya kesejahteraan, guru honorer banyak sekali yang masih mengeluh keadilan dalam soal kesejahteraan,” ungkapnya.

Baca juga : Jangan Macet Di Zona Nyaman

Secara umum, Sandi berharap dalam debat capres ketiga itu setiap calon dapat memberikan rencana terbaik sesuai dengan tema pembahasan. Ia tidak mau debat ini membingungkan masyarakat apalagi saling serang tanpa kritik membangun.

“Banyak masukan dari masyarakat, dan saya ingin bawa kesempatan debat ini memperlihatkan yang masyarakat inginkan bukan yang elite selalu perdebatkan di timeline, lini masa, media,” harap mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.