Dark/Light Mode

Nggak Gila Pujian, Jokowi Minta Dikritik

Senin, 11 Maret 2019 05:43 WIB
Presiden Jokowi (tengah) saat meninjau poyek pembangunan Jembatan Nanjung di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Minggu (10/3). (Foto: Setkab).
Presiden Jokowi (tengah) saat meninjau poyek pembangunan Jembatan Nanjung di Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Minggu (10/3). (Foto: Setkab).

 Sebelumnya 
Di antara hoaks itu jika Jokowi menang akan ada pelarangan azan, kemudian penghapusan pendidikan agama dan pernikahan sesama jenis. Selain itu ada juga isu kriminalisasi ulama dan Jokowi antek asing.

Menurut Jokowi, isu itu sebenarnya tak masuk akal dan logika. Tapi dari survei, ada 9 juta orang percaya terhadap isu itu. “Kalau kita tak melawan, itu bisa berkembang, karenanya kita jangan diam terhadap proses demokrasi yang tak betul ini, harus diperingatkan,” ujarnya.

Isi pidato di hadapan relawan Balad Jokowi juga tak jauh beda. Jokowi mengingatkan pendukungnya tetap menjaga persaudaraan dan persatuan. Jangan sampai gara-gara urusan pilpres kita jadi terpecah. Rugi besar.

Baca juga : Ngaku Anjlok 8 Persen Di Jabar, Jokowi Bilang Karena Hoaks

Karena persatuan, kerukunan dan persaudaraan adalah aset besar bangsa. Jangan juga gara-gara hoaks dan fitnah, persaudaraan jadi permusuhan.

Dia juga mengingatkan kepada pendukungnya agar tidak menjelekkan kubu sebelah. Tapi, kalau sudah dijelek-jelekkan dan difitnah segala macam, Jokowi mengajak pendukung untuk memberikan perlawanan.

“Kita harus lawan, kalau kita digitu-gitukan, harus dilawan. Dipikir kita takut,” kata Jokowi. Dia mengingatkan pendukungnya bahwa Indonesia adalah negara besar. Penduduknya sekitar 260 juta. Ada 34 provinsi dan 514 kabupaten. Penduduknya majemuk.

Baca juga : Prabowo Menyanyi, Jokowi Minta Bukti

Karena itu, dia meminta pendukungnya berhati-hati dalam memilih pemimpin. Sebab, berdasarkan pengalamannya, mengurus negara tidaklah mudah. Namun Jokowi bersyukur karena sudah berpengalaman di pemerintahan.

Dia pernah menjabat Walikota Solo dua periode, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden. Pengalaman itu diakuinya telah menambah dorongan motivasi dan memudahkannya mengelola pemerintahan.

“Jadi perlu saya ingatkan lagi, dengan negara sebesar Indonesia mengelolanya tidak mudah tidak gampang. Jangan diberikan kepada yang belum berpengalaman,” katanya disambut riuh hadirin. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.