Dark/Light Mode

Ngaku Anjlok 8 Persen Di Jabar, Jokowi Bilang Karena Hoaks

Minggu, 3 Maret 2019 05:50 WIB
Diplester: Tangan Presiden Jokowi  sempat terluka saat meladeni permintaan salaman ribuan masyarakat Kota Kendari, Sabtu (2/3). (Foto: Biro Pers)
Diplester: Tangan Presiden Jokowi sempat terluka saat meladeni permintaan salaman ribuan masyarakat Kota Kendari, Sabtu (2/3). (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jokowi kembali mengeluhkan hoaks dan fitnah yang kian marak. gara-gara hoaks, Jokowi mengaku elektabilitasnya di Jawa Barat anjlok 8 persen.

Setelah berkeliling Gorontalo, Sabtu (2/3), Jokowi melanjutkan blusukannya ke Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pagi-pagi, Jokowi blusukan di pasar untuk mengecek harga sembako, lalu membagikan sertipikat dan menemui nasabah pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di tempat pelelangan ikan. 

Di sela agenda kenegaraanya itu, Jokowi masih bisa menyempatkan jalan-jalan di mal dan menemui Tim Kampanye Daerah (TKD) Sultra. Mereka adalah para caleg, pengurus partai, relawan dan pendukung Jokowi-Ma’ruf. 

Baca juga : Ditolak Di Tabanan, Sandi Balik Kanan

Di hadapan para relawan dan pendukungnya, Jokowi memberikan suntikan semangat. Meminta timses dan relawan turun ke lapangan. Memerangi hoaks dan fitnah yang kian marak bermunculan. Jokowi lalu menceritakan hasil survei pilpres yang dilakukan tim internalnya 1,5 bulan lalu. 

Hasilnya cukup menggembirakan. Di Jawa Barat (Jabar), Jokowi-Ma’ruf kini bisa menang tipis, sekitar 4 persen. Padahal, di provinsi ini, dulu Jokowi kalah telak. “Sekarang sudah menang 4 persen,” kata Jokowi, disambut tepuk tangan.

Jokowi kemudian menceritakan sejumlah hasil survei sebelumnya. Dia mengaku sempat kaget elektabilitasnya di Jabar mendadak turun. “Nggak ada angin nggak ada hujan anjlok 8 persen,” ungkapnya. Ia lalu mengirimkan tim untuk mengecek dari rumah ke rumah. “Apa yang muncul? Ternyata fitnah hoaks sudah masuk,” katanya. 

Baca juga : Pidato Di Sentul, Jokowi Bilang Optimis 40 Kali

Kata Jokowi, timnya menemukan hoaks dan fitnah tentang dirinya telah disebar hingga pelosok-­pelosok di Jabar. Celakanya, banyak warga yang percaya. Karena itu, Jokowi meminta hal ini tak terjadi di Sultra. Jangan sampai masyarakat di Sultra juga disusupi hoaks dan fitnah. “Kami tak ingin Sultra juga kemasukan seperti yang tadi saya sampaikan, sehingga persentasenya menurun,” kata Jokowi. 

Ia meminta TKD bergerak dan memberikan klarifikasi jika ada hoaks yang muncul. Karena hoaks dan fitnah itu akan menurunkan elektabilitas. Dampaknya pasti akan terasa juga pada elektabilitas caleg dan partai. “Begitu partai turun, capresnya turun, calegnya juga pasti turun. Kalau ada isu-­isu segera direspons,” cetusnya. 

Jokowi mengakui, dari survei diketahui elektabilitasnya di Sultra masih kalah dari Prabowo­-Sandi. Namun, ia optimis di waktu yang tersisa jelang 17 April nanti, posisinya akan berubah. Apalagi, setelah ia menyapa warga Sultra. Dia yakin, pertemuan langsung dengan warga akan mengubah hasil survei. “Nanti kita lihat hasil survei pertengahan Maret lagi, akhir Februari saya memang kalah,” katanya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.