Dark/Light Mode

Raup 54,9 Persen

Lagi, Jokowi-Ma’ruf Unggul Di Survei

Senin, 11 Maret 2019 13:47 WIB
(Dari kiri) Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Influencer TKN Jokowi-Ma’ruf Maruarar Sirait, Mantan Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay, Ketua Bawaslu Abhan dan Komisioner KPU Hasyim Asyari menghadiri diskusi hasil survei Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC) di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 910/3).Survei SMRC menunjukkan elektabilitas Jokowi-Maruf unggul telak 54,9 persen. (Foto: Istimewa).
(Dari kiri) Direktur Riset SMRC Deni Irvani, Influencer TKN Jokowi-Ma’ruf Maruarar Sirait, Mantan Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay, Ketua Bawaslu Abhan dan Komisioner KPU Hasyim Asyari menghadiri diskusi hasil survei Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC) di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu 910/3).Survei SMRC menunjukkan elektabilitas Jokowi-Maruf unggul telak 54,9 persen. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Capres-Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin kembali menjadi jawara dalam survei. Kali ini juara di survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Direktur Riset SMRC, Deni Irvani membeberkan, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf semakin meninggalkan kompetitornya. Pasangan capres petahana itu meraup 54,9 persen responden. Sementara, Prabowo-Sandi hanya mendapatkan 32,1 persen responden. 

“Jika dilihat secara angka, selisih elektabilitas yang mencapai 23 persen cukup jauh. Selisih itu lebih besar ketimbang jarak perolehan suara antara Jokowi dengan Prabowo pada Pilpres 2014. Yaitu 6 persen,” kata Deni dalam jumpa pers, di Jakarta, Minggu (10/3).

Baca juga : Nggak Gila Pujian, Jokowi Minta Dikritik

Deni menjelaskan, elektabilitas petahana sulit dikejar dalam waktu sekejap. Namun, sambung dia, bukan tidak mungkin jaraknya akan menipis atau justru bertambah jauh. Menurutnya, hasil survei elektabilitas sangat dipengaruhi oleh isu yang berlangsung selama tahapan kampanye. “Dibutuhkan kerja keras dari paslon 01 untuk mempertahankan keunggulan. Dan paslon 02 juga harus lebih gerak cepat untuk mengejar ketertinggalan,” katanya. 

Kata Deni, isu yang berkembang pada medio Januari 2019 juga memberikan dampak kepada keputusan masyarakat dalam menjawab survei SMRC. Ada tiga isu yang ditanyakan kepada responden. Yaitu kontainer surat suara asing, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak netral, dan kotak suara kardus. 

Baca juga : Ngaku Anjlok 8 Persen Di Jabar, Jokowi Bilang Karena Hoaks

Terkait kontainer surat suara asing, 1,3 persen pemilih Jokowi-Ma’ruf masih percaya kepada perkembangan isu yang terjadi dan 75,4 persen pemilih tidak percaya. Kemudian, pemilih Prabowo-Sandi yang percaya juga 9,1 persen dan 48,9 persen pemilih menyatakan ketidak percayaannya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.