Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Politik Dinasti Bisa Lahirkan Pemimpin Tidak Berkualitas

Minggu, 18 Oktober 2020 05:55 WIB
Ilustrasi. (Istimewa)
Ilustrasi. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politik dinasti dalam demokrasi bisa menjadi salah satu sumber kekuasaan yang korup dan tidak kompeten. Salah satunya, politik dinasti memungkinkan kontestan tidak berkualitas menjadi pejabat publik.

“Politik dinasti memungkinkan kesinambungan kekuasaan satu keluarga atau kerabat, sehingga membuka peluang untuk korupsi,” kata Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, dalam diskusi Polemik Politik Dinasti di Indonesia di Jakarta.

Baca juga : Andika Tidak Suka

Menurut Saiful, politik dinasti adalah politik atau kekuasaan seseorang yang diperoleh karena ikatan darah atau kekerabatan yang dimiliki. Semua berhubungan dengan kekerabatan orang lain yang telah memiliki jabatan publik.

Selama ini, kata Saiful, demokrasi adalah satu bentuk sistem pemerintahan yang menolak kekuasaan atas dasar ikatan darah atau kekerabatan yang tidak dipilih rakyat, seperti sistem kerajaan atau kesultanan.

Baca juga : Pemimpin Sebagai Pelindung Rakyat (3)

Namun demikian, demokrasi di Indonesia merupakan demokrasi yang bertumpu pada suara individu rakyat yang tentunya juga tidak bisa meniadakan politik dinasti.

Artinya, demokrasi tidak bisa menolak seseorang yang punya ikatan kekerabatan dengan seorang pejabat publik untuk ikut bersaing dalam pemilihan yang demokratis.

Baca juga : Pemimpin Sebagai Pelindung Rakyat (2)

“Namun, demokrasi juga memberikan orang untuk mengevaluasi orang-orang yang punya ikatan dinasti,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.