Dark/Light Mode

Jarang Nongol

Sekalinya Nongol, Mega Bikin Heboh

Jumat, 13 November 2020 07:31 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Kartun: Mice)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Kartun: Mice)

RM.id  Rakyat Merdeka - Megawati Soekarnoputri berbeda dengan ketua umum (ketum) parpol yang sering muncul di depan publik. Mega jarang nongol. Hanya di momen-momen tertentu saja Ketum PDIP itu muncul. Namun, sekalinya muncul, Mega bikin heboh. 

Sebulan terakhir, setidaknya ada dua kehebohan yang dibikin Mega. Pertama, saat dia mempertanyakan sumbangsih kalangan milenial untuk bangsa, ketika memberikan kata sambutan dalam peresmian Patung Bung Karno, di Yogyakarta dan kantor DPD-DPD PDIP di beberapa daerah, yang dilakukan secara virtual, Rabu (28/10). Ketika itu, Mega juga minta Presiden Jokowi tidak memanjakan milenial. Setelah itu, banyak pihak membantah pernyataan Mega.

Kedua, Mega menyebut Jakarta makin amburadul. Pernyataan ini disampaikan saat memberikan penghargaan Kota Mahasiswa atau City of Intellectual berdasarkan riset yang dilakukan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Hafid Abbas, Selasa (10/11). Berdasar riset itu, ada tiga kota yang mendapat penghargaan, yaitu Semarang, Solo, dan Surabaya. Sementara Jakarta ada di posisi 6. 

Baca juga : Belanda Vs Spanyol, Menguji Taktik Anyar

Di acara itu, Mega berpidato sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Mega mengaku senang sekaligus sedih dengan hasil riset itu. Senang karena Solo, Surabaya, dan Semarang, yang dipimpin kader PDIP, terpilih sebagai pemenang. Menurut dia, para kepala daerah itu bisa membangun kotanya menjadi city of intellectual atau kota yang berilmu pengetahuan karena mereka selalu diajari di PDIP. Mega meminta kepala daerah dari PDIP membangun daerahnya tanpa meninggalkan kecerdasan warganya.

Mega sedih, karena Jakarta tak mendapat penghargaan. Di sinilah Mega bilang Jakarta kini amburadul. "Persoalannya, sekarang saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa? Ini tadi seharusnya city of intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Mega. 

Pernyataan ini langsung memantik kontroversi. Banyak pihak yang tak sepakat dengan omongan Mega. Namun, banyak juga yang mendukung. Warganet pun terbelah. 

Baca juga : Dishub: Sepeda Yang Boleh Masuk Tol Hanya Road Bike

Politisi Gerindra, Fadli Zon termasuk yang membantah Mega. Fadli membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas serangan Mega. Fadli kemudian menyerang balik dengan menyebut, yang amburadul itu Indonesia, di bawah pimpinan Presiden Jokowi yang merupakan kader PDIP.

"Kita perlu objektif dan jujur. Yang amburadul itu Indonesia. Terutama pengelolaan ekonomi dari utang hingga resesi, penanganan kesehatan dan pandemi dan seterusnya," kata Fadli, dalam akun twitternya @fadlizon. Dia menambahkan, DKI Jakarta justru sudah mendapat banyak penghargaan.  

Para warganet sahut-sahutan atas ini. Akun @alsnugraha sampai geleng-geleng kepala atas kehebohan yang ditimbulkan dari omongan Mega. "Ibu Mega ini sudah jarang tampil di media. Sekalinya nongol malah bikin heboh," ujarnya. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.