Dark/Light Mode

Mardani H Maming: Kita Harus Malu Bila Tak Bisa Bikin Sejarah

Senin, 29 Juni 2020 15:14 WIB
Webinar DPP Taruna Merah Putih (TMP) untuk memperingati Bulan Bung Karno dengan tema: Jasa Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalka Sejarah, Minggu malam (28/6). (Foto: Istimewa)
Webinar DPP Taruna Merah Putih (TMP) untuk memperingati Bulan Bung Karno dengan tema: Jasa Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalka Sejarah, Minggu malam (28/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Mardani H Maming sangat bersyukur bisa diterima dengan baik oleh PDI Perjuangan. Ia merupakan kader PDI Perjuangan yang pertama kali menjadi Ketua Umum HIPMI. Selama ini, Ketua Umum HIPMI banyak berasal dari kader Partai Golkar.

Hal ini disampaikan Mardani dalam webinar yang diselenggarakan DPP Taruna Merah Putih (TMP) untuk memperingati Bulan Bung Karno dengan tema "Jasa Merah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah", Minggu malam (28/6). Selain Mardani, hadir sebagai pembicara adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, insiator terapi plama konvalesen (TPK) di Indonesia dr. Theresia Monica, pegiat media sosial Denny Siregar dan Ketua OSIS SMA Taruna Nusantara I Kadek Suwisnawa Pridayana. 

"Di PDI Perjuangan, anak muda diberi kesempatan maju untuk menjadi kepala daerah. Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) memberikan kesempatan kepada saya, yang masih berusia 28 tahun saat itu. Ibu Mega adalah ketua umum partai pertama yang memberikan kesempatan kepada anak muda," kata Mardani, yang menjadi Bupati Tanah Bumbu di usia 29 tahun dan menjabat dua periode.

Baca juga : Mendagri Minta Pemda Sosialisasikan Penerapan New Normal

Tentu saja, kata Mardani, ini menjadi sejarah tersendiri, baik bagi partai maupun bagi dirinya sendiri. Bagi Mardhani, membuat sejarah merupakan hal hebat dalam sejarah kehidupan manusia. Salah satunya adalah sejarah pembangunan Candi Borobubur yang hingga kini menjadi pesona dunia.

"Borobudur dibangun seribu tahun lalu saat belum ada laptop dan alat berat. Tapi nenek moyang kita mampu. Ini sejarah luar biasa," kata Mardani.

Mardani pun mengingatkan kepada seribu peserta webinar ini untuk terus membuat sejarah. "Kita harusnnya malu sama nenek-moyang kita dan para pendiri bangsa kita bila tak mampu membuat sejarah di masa kini," ungkap Mardani.

Baca juga : Utak-atik Pancasila Cuma Bikin Malapetaka Saja

Mardani mengajak anak-anak muda untuk terus bermimpi membangun sejarah di masa kini. Saat ditanya peserta terkait apakah ia bisa mencapai sukses di usia muda itu karena pengaruh pendidikan, atau lingkungan atau motovasi diri, Mardani mengatakan bahwa setiap orang harus punya mimpi sendiri untuk memotovasi diri.

"Kalau kebermanfaatan bagi orang, baik menjadi pengusaha atau pejabat publik, kita harus memberikan manfaat kepada banyak orang. Kalau jadi pejebat bisa dengan regulasi," ungkap Mardani.

Ketua Umum TMP Maruarar Sirait mengatakan, webinar itu menghadirkan para pencatat sejarah, termasuk Mardani. Mardani membuat sajarah sebagai kader PDI Perjuangan yang pertama menjadi Ketua Umum HIPMI. Mardani juga tercatat dalam sejarah bupati termuda dan sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) termuda. 

Baca juga : Meski Dihalangi Masker, Virus Corona Tetap Bisa Terbang Hingga 1,2 Meter

Webinar ini diikuti 1.000 perserta. Webinar juga bisa disaksikan dari Youtube. Di antara peserta ada Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abbdullah, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie dan Duta Besar Indonesia di Mexico, Cheppy Triprakoso Wartono. Selain dihadiri kader-kader TMP dari seluruh Indonesia, hadir juga pengurus PDI Perjuangan dari Belanda dan Amerika Serikat. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.