Dark/Light Mode

Deddy Sitorus: HUT Ke-48 PDIP Kedepankan Politik Kehidupan Dan Peradaban

Minggu, 10 Januari 2021 13:13 WIB
Politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)
Politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, PDIP Perjuangan memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-48 dengan dua acara puncak berupa penanaman pohon dan tumpengan bersama rakyat. Di HUT kali ini, PDIP mengusung tema “Indonesia Berkepribadian Dalam Berkebudayaan”. 

Politisi PDIP Deddy Yevri Sitorus menerangkan, tema ini dirancang sebagai respons terhadap dinamika politik Tanah Air yang selama beberapa tahun terakhir yang diwarnai kecenderungan meningkatnya gerakan anti kebhinekaan, anti kebudayaan, dan bahkan anti terhadap Pancasila. Pada saat bersamaan, DPP PDIP melihat kecenderungan meningkatnya kerusakan terhadap lingkungan hidup, terutama ekosistem sungai, yang berdampak terhadap kehidupan manusia seperti banjir, tanah longsor, pencemaran, dan berbagai bentuk kerusakan ekologis lainnya.

Oleh karena itu, menurut Deddy, PDIP memutuskan melakukan gerakan menanam pohon di daerah aliran sungai, yang dilakukan di seluruh Indonesia dengan pusat kegiatan hari ini di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. "Kegiatan ini mengambil tema ‘Sungai Jalan Peradaban’ dan diharapkan mampu menggugah kesadaran, terutama generasi milenial bahwa lingkungan hidup terutama sungai adalah pilar peradaban dan kunci keberlanjutan hidup manusia," kata Deddy, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (10/1).

Baca juga : Sabam Sirait: Kuping Dan Hati Politisi Harus Dekat Dan Bersama Rakyat

Dia menyebut, seluruh peradaban besar manusia di dunia ini umumnya berbasis sungai. Hampir semua kota besar di dunia juga berada di aliran sungai. “Oleh karena itu, menyelamatkan sungai berarti menyelamatkan manusia dan peradabannya. Generasi milenial harus menyadari itu," ujar anggota Fraksi PDIP DPR ini.

Selain itu, saat ini bumi dihantui masalah dampak perubahan iklim yang sangat berdampak kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Dampak dari perubahan iklim akan berakibat fatal bagi penduduk bumi, yang menggantungkan kehidupannya di sektor pertanian dan kelautan.

"Oleh karena itulah, melalui kegiatan menanam pohon yang bertepatan dengan Hari Menanam Sejuta Pohon Sedunia ini, PDI Perjuangan berharap semua pihak meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan politik hijau. Untuk menyelamatkan kehidupan dan peradaban manusia," lanjut Deddy.

Baca juga : Kader PPP Diimbau Rapatkan Barisan Hadapi Pemilu 2024

Menurut Deddy, politik hijau yang sekarang didorong PDIP bukan hal baru dalam kesadaran di internal partainya. Bagi PDIP, politik hijau adalah kesadaran yang menyelaraskan keseimbangan alam dengan perkembangan peradaban manusia dan memiliki jejak yang panjang di dalam partai.

"Bung Karno sejak mudanya sangat peduli dengan alam, terutama pohon dan tanaman. Di semua kegiatan politiknya Bung Karno selalu menyempatkan menanam pohon, bahkan dalam kegiatan politik sebesar Konferensi Asia Afrika dan dalam setiap kunjungan ke luar negeri," ungkap Deddy.

Kesadaran ini, lanjutnya diteruskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang selalu mengisi waktu luangnya untuk mengurus tanaman di berbagai tempat secara pribadi dan sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia. Kepedulian dan keteladanan Megawati terbukti dengan diberikannya nama Kebun Raya Megawati Soekarnoputri di kawasan bekas tambang di Sulawesi Utara menjadi Kebun Raya dan Megawati Soekarnoputri Garden di Jeju, Korea Selatan. Dalam berbagai pidato politiknya, Mega juga selalu menekankan pentingnya lingkungan hidup bagi kedaulatan pangan, keselamatan manusia, dan peradaban. “Beliau tegas-tegas bersikap kritis terhadap kegiatan monokultur eksesif, perusakan hutan untuk perkebunan, dan pertambangan skala besar yang berlebihan dan tidak dilakukan dengan hati-hati serta menghancurkan keseimbangan ekologis,” ucapnya.

Baca juga : Satuan Polisi Kehutanan Harus Berani Lawan Perusak Hutan

Kegiatan besar kedua dalam HUT ke-48 PDIP kali ini terkait dengan kebudayaan, dalam bentuk “tumpengan bersama rakyat”. Jika biasanya tumpengan dilakukan secara internal, kali ini setiap DPC dan DPD PDIP akan menyediakan masing-masing 48 tumpeng yang akan dinikmati bersama rakyat di daerah masing-masing. Isi dari masing-masing tumpeng tersebut akan melambangkan keanekaragaman hayati dan nilai-nilai yang dipegang banyak suku di nusantara.

Misalnya: telur sebagai pelambang keberlanjutan kehidupan dan kesetaraan; urap sebagai pelambang keanekaragaman; ikan teri sebagai pelambang persaudaraan dan budaya komunal; ikan asin sebagai pelambang keuletan, dan sebagainya. Kegiatan yang diharapkan memecahkan Rekor MURI ini akan dilakukan di 514 Kantor Cabang PDIP dan setelah seremoni akan dinikmati bersama rakyat dan juga dibagikan ke berbagai panti asuhan panti jompo, pesantren, dan masyarakat miskin di sekitar lokasi kantor partai, sebagai wujud rasa terima kasih dan solidaritas kepada rakyat Indonesia.

Untuk itu, Deddy menyerukan agar masyarakat yang tergerak hatinya ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan tersebut. Tidak hanya hari ini, tetapi akan berlangsung hingga Bulan Bung Karno pada Juni yang akan datang. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.