Dark/Light Mode

Ini Alasan GP Ansor Bikin Gerakan Rabu Putih

Rabu, 27 Maret 2019 20:42 WIB
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Dok. NU)
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Dok. NU)

RM.id  Rakyat Merdeka - GP Ansor akan melakukan gerakan 'Rabu Putih' pada hari pencoblosan Pemilu, 17 April 2019. Para anggota organisasi itu akan berada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) memakai baju putih untuk memastikan tidak ada intimidasi terhadap rakyat pemilih.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, gerakan itu berawal dari keprihatinan atas maraknya hoaks dan ujaran kebencian. Hoaks tersebut mulai membelah masyarakat menjadi dua secara diametral.

"Jadi, kalau bukan ‘kita’ ya ‘mereka’. Padahal, kontestasi Pemilu ini seharusnya disikapi dengan riang gembira, tidak ada perseteruan tidak ada permusuhan. Sebab, pada prinsipnya sama, mencari pemimpin yang terbaik," kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, di Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (27/3).

Baca juga : Rommy Ditahan Di Rutan Belakang Gedung Merah Putih

Dampaknya, kata dia, angka golput menjadi naik. Sebab, sebagian masyarakat takut. Mereka memilih tidak ke TPS. Hal itulah, kata Gus Yakut, mendorong GP Ansor untuk turun tangan. GP Ansor mencari cara memastikan partisipasi warga di Pemilu tetap tinggi. Maka, dibuatlah gerakan ‘Rabu Putih’.

"Ketemulah Rabu Putih itu. Kemudian kami tetapkan sebagai sebuah gerakan. Kami ajak seluruh komponen masyarakat. Artinya, ini bukan milik Ansor saya kira. Kami lempar ini ke masyarakat agar seluruh komponen masyarakat terlibat dalam gerakan Rabu Putih ini," ujarnya.

Sejumlah konsep kegiatan sudah disiapkan. Di antaranya sebagian dari 4,7 juta kader Ansor akan difungsikan sebagai back up pengamanan aparat TNI-Polri. Sebagian lagi ditugaskan menjaga TPS mengantisipasi segala kemungkinan yang ada.

Baca juga : Lawan Wakil Myanmar, Persija Tanpa Dua Pilar

Yang tidak bertugas di sana, akan menggerakkan pemilih ke TPS. "Pemilih yang karena keterbatasan-keterbatasan tertentu sehingga tidak bisa datang ke TPS, kami ajak mereka berangkat ke TPS," imbuhnya.

Ketika ditanya kemungkinan gesekan karena kubu Prabowo-Sandi juga menggerakkan massa sejenis, Gus Yaqut mengatakan hal demikian tidak perlu. Sebab, berbeda pilihan bukan masalah buat GP Ansor. Yang dikerjakan adalah memastikan semua warga mendapatkan hak untuk memilih.

"Saya kira tidak perlu gesekan. Saya kira, teman-teman di Banser tahu koridor ini. Mereka tidak akan mudah terpancing atau digesek, atau digosok, hingga terjadi gesekan antar-pendukung," katanya.

Baca juga : Jokowi Diminta Bikin Kebijakan Surat Ijo

Lalu, apa beda gerakan pihaknya dengan gerakan kubu Prabowo-Sandi? "Kami lebih santun yang jelas. Kami akan bergerak lebih santun, kami akan melakukan salat subuh berjemaah di masjid-masjid yang bisa diakses. Kemudian, kami akan berangkat bersama-sama pakai baju putih. Karena itu identitas kita, identitas kiai kami itu yang sedang berkontestasi," jawabnya.

"Kami akan jamin gerakan kita lebih santun, tidak akan ada provokasi, dan ingin mengajak warga, masyarakat riang gembira menghadapi pemilihan. Jadi tidak ada yang perlu didramitisir, ditakuti, provokasi, intimidasi," tambahnya.

Di daerah mana saja? Kata Gus Yaqut, akan dilakukan utamanya di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sebab di wilayah itu yang diduga akan tinggi tingkat golputnya. "Mereka yang tidak mencoblos 30 persen. Kita ingin mendorong supaya turun. Kita bikin semaksimal untuk mendorong masyarakat datang ke TPS," tandasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.