Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Di Ujung Masa Kampanye

TNI Tegaskan Sikat Perusak NKRI Dan Bhinneka Tunggal Ika

Rabu, 10 April 2019 07:44 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Istimewa).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang pencoblosan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengeluarkan warning khusus. Siapa pun yang mengacaukan stabilitas politik, harus siap berhadapan dengan TNI.

"Saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, menganggu Pancasila, mengganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, akan berhadapan dengan TNI.

Saya ulangi, akan berhadapan dengan TNI,” ujarnya di sela simulasi penanggulangan teroris TA 2019 di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4).

Panglima menegaskan, TNI akan terus berada di posisi netral dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Saat ini, jajaranya sudah sangat siap mengamankan pemilu serentak, 17 April nanti.

Baca juga : Jokowi Ngopi Bareng Pengusaha Dan Milenial

“TNI dan jajaran siap mengamankan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Kami menekankan, politik TNI adalah politik negara, TNI netral dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres 2019,” jelasnya.

Menurutnya, TNI adalah benteng NKRI. Karena itu, masyarakat Indonesia bisa mengerti ketegasan TNI. “Ingat, TNI adalah bentengnya NKRI, NKRI harga mati! Terima kasih.

Itu pernyataan dari saya mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia bisa mengerti apa yang disampaikan seluruh prajurit TNI, terima kasih,” tandasnya.

Dalam acara simulasi penanggulangan teroris itu, hadir pula Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Siwi Sukma Adji dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Yuyu Sutisna. Hadir pula Komandan Korps Marinir (Dankormar) yang juga Komandan Satgultor TNI Mayjen (Mar) Suhartono.

Baca juga : Yasonna Dianggap Aneh

Direktur Latihan Penanggulangan Terorisme, Mayjen TNI (Mar) Suhartono mengatakan, simulasi penanggulangan teroris tidak hanya berkaitan dengan Pemilu 2019.

Latihan ini juga untuk menguji kesiapsiagaan pasukan guna mengantisipasi dan menangani terorisme. “Tidak hanya berkaitan pemilu, kami latihan sepanjang tahun,” ujarnya.

Dijelaskan, latihan kali ini mengambil situasi penanganan teror di darat menggunakan skenario aksi sabotase pada rapat koordinasi yang diselenggarakan pemerintah.

Latihan ini melibatkan Satuan-81 Kopassus TNI AD, Detasemen Jala Mangkara TNI AL, dan Satuan Bravo-90 Korps Pasukan Khas AU. Sebanyak 500-600 prajurit dikerahkan saat latihan ini.

Baca juga : 01 Dan 02 Sama-sama Lakukan Pelanggaran

“Latihan ini menggambarkan cara bertindak alternatif yang bisa kami laksanakan dalam keadaan sebenarnya,” ujanya.

TNI juga mengerahkan alutsista dalam latihan ini seperti Helikopter Bell TNI AD, Helikopter Super Puma TNI AU, Sea Rider dan kendaraan serbu ringan P3 Ransus Cheetah. Suhartono menyatakan, pasukan ini siap diterjunkan setiap saat atas perintah Panglima TNI. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.