Dark/Light Mode

Musim Covid, Orang Malas Politik, Rekrutan Kader Gelora Melonjak Hingga 80 Ribu

Jumat, 2 April 2021 22:22 WIB
Sekjen Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik (kanan) (Foto: Humas Gelora)
Sekjen Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik (kanan) (Foto: Humas Gelora)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengaku diuntungkan dengan keputusan pemerintah dan DPR, yang tidak merevisi paket undang-undang (UU) Pemilu untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.

Sehingga, Partai Gelora memiliki kepastian untuk memprediksi dalam mendapatkan kursi di parlemen baik di DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

"Jadi kalau bicara Pemilu 2024, sistemnya kembali ke 2019 karena tidak ada perubahan di UU. Bagi kita di Partai Gelora, tidak ada perubahan sistem malah meringankan, karena kita bisa lebih memprediksi situasinya," kata Mahfuz Sidik, Sekretaris Jenderal Partai Gelora Indonesia dalam keterangannya, Jumat (2/4).

Hal itu dinyatakan Mahfuz dalam Cerita Kopi , ngumpul dan ngobrol santai secara daring para pendiri, Majelis Permusyawaratan Nasonal (MPN), Majelis Pendiri dan pengurus Dewan Pimpinan Nasonal Partai Gelora pada Rabu (31/3) malam dengan tema Parpol Jangan Dulu Bicara Politik.

Baca juga : Pasca Penyerangan Mabes Polri, Rumah Dinas Kapolri Dijaga Ketat

Mahfuz menuturkan, jika revisi paket UU Pemilu tetap dilaksanakan - sementara Partai Gelora tidak terlibat secara langsung dalam pembahasannya - maka Partai Gelora hanya akan menjadi penonton dari luar saja.

"Kalau ada revisi, kita cuman bisa menonton dari luar. Kita dag dig dug. Ini aturan baru apa yang akan dibuat, apakah semakin sulit atau tidak kita juga tidak tahu," katanya.

Namun, dengan tidak ada revisi, maka Partai Gelora secara jelas bisa melihat kepastian dalam Pemilu 2024.

"Kita bisa melihat ini ke depan. Seperti apa pengelolaannya, ada kepastian yang lebih besar," kata Sekjen Partai Gelora Indonesia ini.

Baca juga : Pengamat Politik Arbi Sanit Meninggal Dunia

Meski sudah ada keputusan dari pemerintah dan DPR tidak merevisi paket UU Pemilu, tapi isu amandemen yang saat ini bergulir bisa membawa perubahan terhadap keputusan tersebut.

"Meski isu amandemen dibantah beberapa pihak, tapi ada juga ada beberapa pihak lain yang terus mendorong. Kita nggak tahu, apakah paket UU Pemilu-nya tidak berubah, tapi konstitusinya saja yang diubah," ujarnya.

Tetapi jika konstitusinya diubah, UU-nya juga biasanya ikut diubah saja. "Ini juga membuat kita mulai pasang mata, pasang telinga. Kalau konstitusinya berubah, UU-nya juga akan berubah," tandasnya.

Terlepas dari hal itu, Partai Gelora optimis bakal menuai hasil maksimal dalam Pemilu 2024 mendatang. Hal itu bisa dilihat dari semakin banyaknya masyarakat bergabung ke Partai Gelora, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga : Kasus Positif Bertambah 6.412, Kasus Meninggal Naik 180

"Dalam dua bulan terakhir ini, alhamdulillah ada rekrutan kader sampai 80 ribuan. Ini kan luar biasa di tengah situasi pandemi Covid-19. Orang lagi malas politik, malah banyak yang daftar ke Partai Gelora," pungkas Mahfuz. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.