Dark/Light Mode

Potret Kecil Suasana Pilpres di Sudut Amerika

Terbang Ke New York Demi Nyoblos Capres

Sabtu, 20 April 2019 08:34 WIB
Givary Muhammad, WNI milenial yang pertama kali mencoblos di Pemilu 2019 di New York, AS. (Foto: Dok. Pribadi)
Givary Muhammad, WNI milenial yang pertama kali mencoblos di Pemilu 2019 di New York, AS. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesta demokrasi Pemilu 2019, menjadi suka cita bagi hampir seluruh WNI.  Mereka yang baru pertama kali menunaikan hak pilihnya. Mereka yang mencoblos di negeri perantauan, pastinya punya pengalaman menarik seputar hajat akbar 5 tahunan ini. 

Givary Muhammad, misalnya. Mahasiswa Indonesia yang tengah menimba ilmu Perbankan di University at Buffalo, State University of New York ini punya pengalaman menarik mencoblos di Pemilu 2019. 

Demi memilih presiden, Givary rela melakukan perjalanan jauh dari kampus di Kota Buffalo ke Kota New York. Kalau menggunakan kereta api atau bus, butuh waktu 8-9 jam perjalanan. Lama dan melelahkan. Opsi lain, pakai pesawat terbang. 

Baca juga : Din: Golput Rugikan Umat Islam, Sebaiknya Nyoblos

“Saya akhirnya pilih yang terakhir. Naik pesawat PP alias pulang pergi. Terpaksa, walaupun mahal. Hemat waktu. Apalagi, pilpres juga berlangsung saat musim ujian. Jadi, nggak bisa lama-lama meninggalkan kampus,” ujar Givary yang akrab disapa Acho kepada RMCO, Jumat (19/4).

“Ongkos naik pesawat Buffalo-New York PP setara dengan uang saku sebulan. Tapi, nggak apa-apa. Ini demi partisipasi di pesta demokrasi lima tahunan, dan juga demi nasionalisme dan kecintaan saya kepada negara. Dan tentu, demi  jagoan capres saya menang,” imbuhnya.

Sebetulnya, ada opsi pemungutan suara lewat prosedur KSK (Kotak Suara Keliling). Petugas dari konsulat akan datang ke beberapa lokasi, dan membuka TPS di tempat-tempat yang ditentukan. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York membuka KSK di negara bagian Pennsylvania dan New Hampshire. Sayangnya, Kota Buffalo tempat Acho kuliah, tidak kebagian KSK.

Baca juga : ReJO Berterima Kasih Pada Rakyat Indonesia

KJRI di New York juga menawarkan cara lain lebih praktis. Pilpres lewat pos, mudah dan efisien. Dengan metode ini, WNI pemilih akan dikirimi surat suara. Kemudian, surat suara yang telah dicoblos itu  dikirim baik ke KJRI. 

“Kawan saya yang kuliah di beberapa negara lain, “mengompori” agar pakai cara ini.  Saya pun sempat mempertimbangkan. Tapi, dengan cara itu, saya tidak akan dapat celupan tinta ungu. Padahal, itu momen berharga dan sangat saya inginkan. Ini pengalaman perdana ikut pemilu, dan mencoblos di luar negeri. Pasti beda rasanya, dibanding mencoblos di negara sendiri,” ungkap Acho, yang namanya sudah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) di KJRI sejak tahun lalu. 

13 April 2019, akhirnya Acho mendarat di John F Kennedy Airport, sekitar pukul 11 siang waktu setempat. Ia pun langsung naik subway New York City, menuju Stasiun Lexington Avenue 59. Lalu, berjalan kaki menuju 68 St, tempat Gedung KJRI berdiri.  “Saya pernah tinggal 2 tahun di kota ini, saat menyelesaikan high school. Sehingga cukup hafal jalur-jalur subway New York yang dikenal rumit,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.