Dark/Light Mode

Dipersilakan Keluar Kandang Banteng

Ganjar Lempar Bola Ke Mega

Kamis, 27 Mei 2021 07:20 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng)

 Sebelumnya 
Karena fokus dia saat ini adalah bagaimana bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai Gubernur Jateng. Namun, sejauh ini ia mengaku belum dipanggil Ibu Banteng untuk meredakan ketegangan itu. “Untuk urusan yang seperti itu, itu urusan Ketua Umum,” ucap Ganjar, Rabu (26/5) lalu.

Namun, Ganjar juga sempat ngegas, ketika sebelumnya diberondong wartawan perihal tak diundangnya dia dalam acara temu kader PDIP yang turut dihadiri Puan Maharani di Jawa Tengah, Sabtu (22/5) lalu. “Heleh! Kaya ngono kok ditakonke. Aku ki wong Jawa kok yo, kader,” tegas anak banteng ini dalam bahasa Jawa, di Semarang, Senin (24/5) lalu. Pernyataan itu bisa dimaknai bahwa ia keberatan ditanya begituan. Sebagai orang Jawa, ia menghormati tak diundang dengan tidak datang.

Tak datangnya Ganjar, memang murni karena tak diundang. Bukan karena ada acara lain yang lebih penting. “Oh tidak (ada acara lain), nggak punya acara,” ungkapnya.

Baca juga : Tambang Emas Martabe Gembleng Personel Pemadam Kebakaran

Guru besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf menilai Megawati selaku ibu Banteng harus segera angkat bicara terkait ketegangan ini. Bola yang dilempar Ganjar, penting segera direspons. Jika tidak, spekulasi di publik akan terus menggelinding liar dan partainya bisa runyam di Pemilu mendatang. Publik akan dengan mudah menghakimi.

Apalagi, Gubernur Jateng itu bukan tokoh abal-abal dan bukan kader sembarangan di PDIP. Ganjar, hitungannya punya banyak pendukung. Khususnya di Jateng, yang merupakan basis suara PDIP.

“Jangan main-main itu, Masyarakat menilai,” kata Maswadi kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Hari Ini, Presiden Lantik Ganip Warsito Jadi Kepala BNPB

Setelah polemik ini dipertontonkan ke publik, banyak spekulasi liar yang menggelinding. Salah satu yang paling berbahaya, jika publik menyimpulkan bahwa “kartu kuning” untuk Ganjar, atas restu Megawati.

“Mungkin ini maunya Megawati. Puan itu hanya orang yang melaksanakan perintah ibunya, yang marah kepada kadernya yang seolah-olah sudah mengkampanyekan diri (untuk Pilpres). Padahal belum apa-apa. Ini jelas sangat merugikan PDIP,” ucapnya mencontohkan.

Maswadi juga tak sependapat dengan spekulasi adanya friksi di PDIP saat ini. Yakni antara kubu Puan dan kubu Prananda. Nah, Ganjar disebut-sebut berani menantang Puan karena berlindung di balik Prananda.

Baca juga : Pilihan Untuk Ganjar: Sabar Atau Minggat

“Prananda ini kan memang masih di belakang layar. Belum ditonjolkan. Mungkin belum sampai ke sana. Ini memang kekesalan pimpinan DPP PDIP, terhadap kadernya yang sudah melangkah terlalu jauh,” pungkasnya.

Namun, pengamat politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritongga tidak sependapat, bila serangan Bambang Pacul ke Ganjar hanya masalah personal. Dia menduga, Megawati merestui para anak buahnya menyerang Ganjar. Termasuk, kritikan yang pernah disampaikan Puan. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.