Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ngarep Muncul Empat Paslon Di Pilpres 2024
PKS Usul Syarat Nyapres Disunat Jadi 10 Persen Aja
Minggu, 6 Juni 2021 07:03 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap banyak pasangan calon pada Pemilu Presiden 2024. Minimal, tiga pasang calon. Semakin banyak pilihan, akan mencegah polarisasi seperti pada Pilpres 2019.
“Kemajuan bangsa semua tergantung leadership, dalam hal ini kepemimpinan seorang presiden. Bangsa kambing bisa menjadi harimau, medioker bisa menjadi unggulan,” ujar Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurutnya, penting bagi partai politik memikirkan bahkan memperdebatkan Pilpres 2024. Bukan soal siapa nama jagoannya, tetapi apa ide dan gagasannya sehingga parpol bisa memberikan ruang pemimpin bangsa untuk tampil.
Berita Terkait : Percepat Pemberian Vaksin, Menkes Usul Sentra Vaksinasi Tersedia Di Mall Besar
Anggota Komisi II DPR ini mengamini, aturan main Presidential Threshold alias Preshold sebesar 20 persen bisa menghambat partai politik mengusung jagoannya masing-masing. Untuk itu, PKS tetap menyuarakan agar aturan main itu diturunkan menjadi 10 persen.
Harapannya, jika Preshold 10 persen jumlah kursi di Senayan, akan lahir lebih dari dua pasang calon di Pilpres 2024. “Mudah-mudahan, ada keberanian dari parpol mengajukan calon tidak dua pasang, empat jauh lebih baik lagi,” ungkapnya.
Mardani menilai, banyaknya pasangan calon bisa mencegah energi polarisasi politik dan beralih menjadi kompetisi programatik. Pada akhirnya, akan melahirkan presiden yang berkualitas. “Kesadaran parpol, elite politik menghadirkan banyak calon, akan mengubah kualitas Pilpres,” katanya.
Berita Terkait : Di Pilgub NTB 2024, PPP Ogah Jadi Ban Serep Lagi
Dianalogikan, jika parpol maupun elite politiknya tidak memberikan ruang terciptanya minimal tiga pasang calon, sama saja dengan menjebak masyarakat memilih dalam keterbatasan. “Saya selalu katakan masyarakat kita cerdas. Mereka tidak terjebak dengan isu identitas. Tetapi dijebak dengan dua pasang calon,” kelakarnya.
Untuk menciptakan minimal tiga pasang calon di Pilpres 2024, maka tidak bisa berharap desakan dari masyarakat. Namun, semua ini bisa dilakukan dengan kesadaran parpol, elite politik, untuk menghadirkan kontestasi yang lebih adil, beragam, dengan banyak calon.
Juga dengan peta politik PKS saat ini. Partainya, menurut Mardani, memiliki amanat untukmemajukan jagoan sendiri di Pilpres 2024. Meski begitu, oposisi tunggal di Senayan itu juga siap melakukan kerja sama dengan partai lain untuk menghasilkan calon terbaik.
Berita Terkait : Ridwan Kamil Ditantang Ikuti Konvensi NasDem
Politisi jebolan Universitas Indonesia (UI) ini juga berkelakar, bahwa geliat Pilpres 2024 sebenarnya sudah sangat dekat. Jadi, tidak tepat jika dianggap masih jauh, karena penyelenggaraannya bakal dimajukan pada 28 Februari 2024.
Artinya, ada 25 bulan persiapan jika ditarik mundur. Maret 2022 sudah mulai tahapan verifikasi parpol dan 15 tahapan lainnya hingga Pemilu digelar. Artinya, bahkan sebelum Maret 2022, sebaiknya semua elite dan parpol sudah membicarakan Pilpres. “Ketimbang Pileg, bobot Pilpres 2019 itu lebih besar. Mayoritas orang tidak kenal Pileg, tetapi terlibat di Pilpres. Jadi, perlu perhatian penuh terhadap Pilpres,” tutupnya. [BSH]
Tags :
Berita Lainnya