Dark/Light Mode

Beri Sambutan di Peringatan Hari Buruh 

Prabowo: Media, Hati-hati Kau!

Rabu, 1 Mei 2019 14:37 WIB
Prabowo Subianto di peringatan Hari Buruh, di Senayan, Jakarta, Rabu (1/5). (Foto: Oktavian Surya Dewangga)
Prabowo Subianto di peringatan Hari Buruh, di Senayan, Jakarta, Rabu (1/5). (Foto: Oktavian Surya Dewangga)

RM.id  Rakyat Merdeka - Prabowo Subianto memberi sambutan dalam acara peringatan Hari Buruh alias May Day di Tennis Indoor, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/5). Dalam sambutannya, calon presiden (capres) nomor urut 02 itu menyindir wartawan yang hadir. 

“Banyak TV ya? Nanti nggak ditayangin,” selorohnya.  Dia kemudian memperingatkan para wartawan.

“Para media hati-hati, kami mencatat kelakuanmu satu-satu. Kami bukan kambing yang bisa kau atur-atur. Hati-hati kau yah. Hati-hati kau. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Jadi saya mau bicara apa adanya nih. Tahu risikonya?” lanjut eks Danjen Kopassus itu. 

Prabowo kemudian bicara soal Pilpres dengan berpantun. “Di sini gunung, di sana gunung, di tengah-tengah pulau Bali. Saudara-saudara  jangan pernah bingung, yang pasti menang Prabowo-Sandi,” ucapnya Prabowo, disambut riuh pendukungnya. 

Baca juga : Prabowo Menang di Provinsi Garis Keras

Dia melanjutkan pantunnya. Kali ini, mengenai klaim kebenaran. “Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam cambangan. Percayalah yang bela kebenaran, dia yang akan dapat kemenangan,” tuturnya. 

Masih ada lagi. Kali ini pantunnya soal kecurangan, yang selama ini pihaknya dengung-dengungkan. “Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Mereka yang curang akhlaknya seperti lutung,” ujar Prabowo. 

Prabowo kemudian bicara demokrasi. Kata dia, demokrasi membutuhkan sikap patuh kepada aturan main. Dia mengibaratkan seperti pertandingan bola di tingkat kampung. 

“Hakim garis harus jujur, wasit harus jujur. Kalau aturan main tidak dipatuhi, biasanya nggak mau diakui hasil pertandingan itu. Itu sepak bola tingkat kampung. Anak-anak kita saja di kampung tidak mau dicurangi. Masak 260 juta rakyat Indonesia mau dicurangi?” sergahnya.

Baca juga : Prof Romli: Prabowo Melanggar UUD 45

Prabowo mengaku mendapat banyak laporan soal kecurangan. Dia kemudian menuding media turut andil dalam menyebarkan  kebohongan ini. 

“Ya itu media-media juga. Gue salut sama lo masih berani ke sini,” ucapnya. 

“Akan tercatat dalam sejarah. Hai kau, media ikut merusak demokrasi di Indonesia. Ini gimana bicara apa adanya ya. Yang tidak benar harus kita katakan tidak benar. Jangan kau balik. Ingat rakyat Indonesia mencatat setiap penindasan yang kau buat, dicatat,” tudingnya lagi. 

Dia sempat menyinggung polisi dalam pidatonya. “Saya teringat lagu, 'tidak semua polisi salah padamu.' Banyak juga polisi yang baik banyak juga yang salah jalan. Semoga segera sadar,” katanya. 

Baca juga : Soal Deindustrialisasi, Pernyataan Prabowo Dibantah Kemenperin

Juga menyindir intelijen dan memberi peringatan. “Untuk intel-intel yang ada di sini, saya kasih juga imbauan, tapi juga peringatan. Atas nama rakyat, saya beri peringatan bagi kau yang punya kekuasaan. Kepada kalian semua, hati-hati. Rakyat Indonesia yang pada akhirnya menentukan nasib bangsa ini,” tegasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.