Dark/Light Mode

Omongan Mahfud Ini Bikin Heboh

Prabowo Menang di Provinsi Garis Keras

Senin, 29 April 2019 07:29 WIB
Capres 02 Prabowo Subianto (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)
Capres 02 Prabowo Subianto (Foto: M Qori Haliana/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ucapan Prof Mahmud MD yang mengatakan Prabowo-Sandi menang “di provinsi garis keras” bikin heboh. Seharian kemarin, jagat Twitter gaduh. Ada yang membela, banyak juga yang menyerang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Omongan ini terucap saat Mahfud diwawancara dalam sebuah acara di MetroTV. Minggu (28/4) pagi, video potongan wawancara itu viral di media sosial. Durasinya 1 menit 20 detik. Dalam video itu, Mahfud bicara soal rekonsiliasi usai pilpres.

Begini kutipan Mahfud dalam video itu. “Kalau lihat sebarannya di beberapa provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah. Dan itu diidentifikasi tempat kemenangan Pak Prabowo itu adalah diidentifikasi yang dulunya dianggap provinsi garis keras dalam hal agama misal Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan sebagainya, Sulawesi Selatan juga".

Baca juga : Sandiaga Janji, Kalau Prabowo Menang Ekonomi Indonesia Bakal Tumbuh 6,5 Persen

Menurut Mahfud, rekonsiliasi jadi lebih penting untuk menyadarkan bahwa bangsa ini bersatu, karena kesadaran akan keberagaman dan bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu.

Potongan video itu pertama kali diunggah ke jagat Twitter antara lain oleh akun @kingpurwa. Dalam unggahannya, dia membuat semacam polling. Kata dia, setujukah kalau omongan Mahfud MD di atas sudah offside, kelas buzzer dan provokator nyata. Bagi yang setuju, dia meminta pengguna untuk me-retweet dan like. Sampai tadi malam, cuitan itu sudah di-retweet oleh 6.500 pengguna dan 8.832 orang memberikan tanda suka.

Dalam waktu cepat, video omongan Mahfud itu jadi viral. Dengan cepat pula warganet meresponnya. Banyak warganet yang mempersoalkan dan memprotes.

Baca juga : Prabowo Tegur Pendukung Sendiri

“Hai Pak Mahfud. Bapak dibayar berapa untuk bicara begini. Bapak sedang menuduh Islam sebagai sumber konflik ya? Akan saya laporkan Bapak,” ancam @tondimuh9. “Prof itu makin kesini kok ngomongnya makin sulit disebut berkualitas. Bahkan cenderung provokatif. Menyedihkan!,” cuit pengamat politik @prijantorabbani.

Akun @dadanghrs menyebut tudingan “garis keras” kepada sesama warga negara, hanya didasari perbedaan pilihan dalam kontestasi politik, adalah tindak kekerasan politik itu sendiri.

“Garis keras adalah frasa simplifikasi atas semangat bhineka tunggal Ika. Pancasila itu menyatukan perbedaan, bukan membelah bangsa. Tuan ingin cerdik tapi tak pandai,” kicaunya.

Baca juga : Prabowo Kritik Penegakan Hukum di Indonesia

Petinggi Badan Pemenangan Nasio- nal (BPN) Prabowo-Sandi lebih tajam lagi menyampaikan kritik. Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menganggap pernyataan Mahfud tak menunjukkan sikap Pancasilais. Dia menyinggung gerakan Suluh Kebangsaan yang digagas Mahfud.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.