Dark/Light Mode

Dikangkangi PKS dan Nasdem

Elektabilitas Demokrat Tergerus

Senin, 6 Mei 2019 05:31 WIB
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). (Foto: Twitter Partai Demokrat).
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). (Foto: Twitter Partai Demokrat).

RM.id  Rakyat Merdeka - Elektabilitas Partai Demokrat pada Pileg 2019 cukup bikin miris. Sebab berdasarkan hasil hitung cepat KedaiKOPI, persentase elektabilitas Demokrat melorot cukup dalam hingga dikangkangi PKS dan Nasdem.

Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan, pemilu serentak tahun ini memang bukan tahun bagus bagi Demokrat.

Meskipun partai berlambang bintang mercy itu lolos parliamentary threshold (PT) 4 persen, namun elektabilitasnya menunjukkan penurunan.

Baca juga : Dikunjungi BNPT, Ali Fauzi dan Umar Patek Senang Sekaligus Terharu

Kunto menjelaskan, berdasarkan hasil hitung cepat KedaiKOPI, elektabilitas Demokrat pada pileg tahun ini hanya mencapai 7,37 persen. Artinya, terpaut 2,82 persen dibandingkan perolehan resmi di Pileg 2014.

Sebagai perbandingan lebih dalam, lanjut Kunto, dibandingkan dengan elektabilitas partai lainnya, hasil hitung cepat KedaiKOPI memperlihatkan elektabilitas Demokrat tahun ini dilampaui PKS (8,37 persen) dan Nasdem (8,85 persen). Bahkan partai besutan SBY itu juga dilampaui PKB (8,37 persen).

“Yang tergerus itu Demokrat,” jelasnya kepada Rakyat Merdeka, Minggu (5/5). Adi meyakini banyak faktor yang patut diduga jadi penyebab elektabilitas Demokrat menurun.

Baca juga : Prabowo Ngambek Sama Demokrat Ya?

Pertama, terjadi migrasi atau perpindahan pemilih Demokrat ke Nasdem. Para pemilih Demokrat pada Pileg 2014, diyakini banyak yang menggunakan suaranya untuk partai lain, utamanya Nasdem.

Salah satu penyebabnya prilaku pemilih di Indonesia masih Patron-klien. “Yang tergerus ini kan Demokrat. Jelas sekali suaranya itu termakan Nasdem. Kalau ada tokoh dari salah partai pindah ke partai lain, utamanya caleg, maka banyak pemilih mengalihkan suaranya mengikuti ke mana si tokoh itu pindah,” jelasnya.

Faktor kedua penyebab elektabilitas Demokrat menurun, lanjut Adi, adalah kurang maksimalnya SBY dalam membangun pamor Demokrat saat masa kampanye. Di sisi lainya, Surya Paloh berhasil menjaga kestabilan pamornya dengan berkeliling daerah.

Baca juga : Elektabilitas Golkar Tetap Tinggi

“Kita tahu Pak SBY pada masa kampanye itu menemani istrinya di Singapura. Sementara Demokrat sangat bergantung pada Pak SBY. Efek SBY itu masih sangat penting bagi Demokrat,” jelasnya.

Faktor terakhir yang patut diduga membuat elektabilitas Demokrat menurun adalah faktor money politics atau politik uang.

Diketahui, berdasarkan quick count KedaiKOPI, Demokrat menempati urutan ketujuh di klasemen sembilan besar. Di posisi pertama PDIP (18,97 persen), kedua ada Golkar (12,5 persen) dan ketiga ada Gerindra (12,48 persen). Setelahnya PKB (9,73 persen), Nasdem (8,85 persen) dan PKS (8,37 persen).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.