Dark/Light Mode

Tak Semua Politisi Bermental "Janda"

Jumat, 13 Agustus 2021 00:15 WIB
Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP Partai NasDem Lathifa Al Anshori. (Foto: ist)
Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP Partai NasDem Lathifa Al Anshori. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Janda, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah wanita yang tidak bersuami lagi karena bercerai ataupun karena ditinggal mati suaminya. Konotasi kata “janda” di kehidupan sehari-hari mungkin akan terdengar sensitif bagi sebagian kaum perempuan di Indonesia. 

Selain dalam KBBI, kata “janda” ternyata juga menjadi sebuah hal yang sepertinya sensitif di dunia anak muda kekinian. Bagi milenial, “janda” adalah singkatan dari “janjinya beda.” 

Ungkapan tersebut biasanya digunakan sebagai bentuk kekecewaan dari seseorang terhadap para politikus yang didukungnya, karena tidak menepati janji-janji manis yang diumbar saat berkampanye dahulu, sebelum akhirnya ia terpilih, baik sebagai anggota dewan ataupun Kepala Daerah. 

Baca juga : Politisi Golkar: Mau Tak Mau Harus Siap

Pertanyaan seputar janda dalam dunia politik ini terlontar dari mulut seorang anak muda bernama Saefulloh kepada Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP Partai NasDem Lathifa Al Anshori dalam konten channel YouTube milliknya yakni Sekolah Politik Jalanan Lathifa atau SPJL episode ke 5. 

Sekolah Politik Jalanan Lathifa atau SPJL adalah inisiatif untuk menjawab pertanyaan anak muda yang biasanya berseliweran di jalan tentang politik dan tidak tahu bisa ditanya ke siapa. Diharapkan dengan hadirnya SPJL, akan membuat banyak orang, khususnya anak muda, yang membuka diri ke informasi positif dari dunia politik Indonesia. 

“Mengapa sebuah partai politik sangat identik sekali dengan yang namanya janda (janjinya beda)?” Ini adalah sebuah pertanyaan klasik terkait dunia politik, namun selalu menjadi hal penting untuk dijawab.

Baca juga : Mahfud Ingin Kader PSI Jadi Politisi Berintegritas

Dalam hal ini, Lathifa berpendapat bahwa partai politik yang janjinya banyak beda atau janda itu kerap disebabkan oleh oknum-oknum yang suka menebar janji manis. Menurut Lathifa, tidak semua politisi di dalam sebuah partai politik itu janjinya beda implementasi saat sudah menjadi pejabat. 

“Ada beberapa poin dan faktor yang harus dilihat ketika mempertanyakan janji seorang politisi. Apabila dia sudah jadi, entah menjadi anggota dewan atau menjadi kepala daerah, apakah dia dapat melakukan lobi politik untuk mendapatkan aspirasi yang kalian inginkan dalam janji politiknya tersebut? Lalu apabila ia bertemu dengan tantangan-tantangan yang memang yang di luar daripada kebiasaan atau sulit sekali untuk memperjuangkannya? Maka, kita harus mendukungnya agar tujuannya dapat dicapai,  memperjuangkan sebuah peraturan seringnya tidak bisa selesai dalam waktu satu malam, karena ini bukanlah perkara Bandung Bondowoso,” imbuh Lathifa. 

Bicara lebih jauh soal janji politik, Lathifa mengutip pernyataan dari Paul B. Kleden yang mengatakan bahwa, “Politik tanpa janji adalah politik yang buruk.” Ada dua arti penting janji politik. Pertama, mencerminkan visi dan misi seorang calon politisi yang akan memberikan arah dan panduan yang jelas bagi dirinya dalam mencapai sasaran yang hendak diraih bila kelak diberi amanah menduduki jabatan publik. 

Baca juga : PDIP Diomongin Politisi Gerindra

Kedua, janji politik adalah dasar bagi pertanggungjawaban pelaksanaan kekuasaan yang demokratis. Tanpa janji, seorang calon pemimpin akan sangat sulit untuk dinilai berhasil tidaknya atas kepemimpinannya kelak. 

“Sebagai masyarakat, kita harus doakan supaya politisi yang terpilih dapat amanah dengan janjinya saat kampanye. Maka dari itu pula di negara kita yang demokratis ini, ada janji yang diberikan kepada masyarakat agar kita bisa bekerja bersama mencapai kemajuan negara ini,” tutur Lathifa. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.