Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
"Dengan koalisi baru, mengusung paket Sandiaga Uno-AHY misalnya, daya tawar PKS akan lebih tinggi," ujarnya.
Serupa, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menilai tidak hadirnya PKS dalam deklarasi Amin karena NasDem-PKB merupakan koalisi baru, bukan lagi KPP.
Baca juga : Relawan Sintawati Berbagi Berkah Di Jakarta Selatan
"Otomatis KPP bubar pecah. Jadi sudah pas PKS tidak hadir. Apakah akan tetap mengusung Anies, atau keluar barisan. Tergantung tawaran yang paling menguntungkan bagi PKS. Ke Prabowo kah? Bikin koalisi barukah? Kalau ke poros Ganjar Pranowo agak susah karena faktor ideologi," tulisnya dalam pesannya, kemarin.
Pendapat berbeda disampaikan Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyakini, PKS bakal terus ikut barisan Anies. "Berkah elektoral PKS, hanya dari Anies. Tidak di Prabowo apalagi Ganjar. Tinggal menyingkronkan pasukan PKB dan PKS yang secara ideologi dan massanya amat berbeda," ungkapnya singkat.
Baca juga : Ganjar Nginap Di Rumah Petani, Serap Aspirasi
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 4/9/2023 dengan judul Gabungnya PKB Dinilai Kurang Elok, Akankah PKS Tetap Setia
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya