Dark/Light Mode

Prabowo Enggan Refleksi Diri Di Depan Cermin, Ini Analisis Psikolog

Kamis, 21 September 2023 12:19 WIB
Prabowo Subianto (Foto: Ist)
Prabowo Subianto (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menjadi sorotan, usai tampil dalam acara "3 Bacapres Bicara Gagasan", di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (19/9).

Ini terjadi ketika pembawa acara Najwa Shihab meminta para bakal capres untuk melakukan refleksi diri di depan cermin besar.

Anies Baswedan mengikuti instruksi dengan bercerita tentang pesan senada yang disampaikan oleh ibunya.

Demikian juga Ganjar Pranowo, yang mengingatkan dirinya atas pesan mendiang orangtua agar melaksanakan amanat dengan baik dan tidak korupsi.

Baca juga : Kemitraan Indonesia-Korsel Diramal Makin Cerah, Ini Alasannya

Sementara Prabowo, enggan berbicara di depan cermin tersebut. Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya memberikan gestur hormat ketika berdiri di hadapan cermin besar yang sudah disediakan itu.

Psikolog Hanna Rahmi menilai, sikap Prabowo tersebut menunjukkan kecenderungan penyangkalan, atau istilah umumnya, denial.

Hanna menduga, ketika melihat pantulan diri, Prabowo punya ketakutan gagal seperti sebelumnya.

"Kita lihat kalau dari beberapa kali kegagalannya gitu, ada kecenderungannya untuk denial," ucap Hanna, Kamis (21/9).

Baca juga : Tunggal Putri Loyo Di Kejuaraan Dunia, Ini Evaluasi PBSI

"Jadi kekhawatiran dia untuk dikatakan gagal. Jadi kalau misalnya gagal, dia nggak ingin melihat apa yang menjadi faktor kegagalanku, nah itu ada yang kecenderungannya seperti itu,” sambung akademisi Universitas Bhayangkara ini.

Berada di tengah dua bakal capres yang jauh lebih muda, menurut Hanna, juga mempengaruhi sikap Prabowo.

Pada acara malam itu, Hanna melihat Prabowo tampak ingin memperlihatkan kesan yang sama dengan bakal capres lain.

Namun demikian, lanjut Hanna, Prabowo justru menunjukkan sisi atau karakternya yang tertutup dan memiliki batasan kuat. Hanna mencontohkan saat pembahasan data kekayaan Prabowo.

Baca juga : Prabowo Segera Sowan Bu Nyai Sinta Dan Ning Yenny

"Paling kaya tentu karena sudah paling senior. Tapi kemudian ada yang bagian di-reject (ditolak) dan ingin dipercepat. Ada satu kekhawatiran ‘jangan-jangan ini kaya dari sesuatu’ itu (Prabowo) punya kekhawatiran seperti itu,” jelasnya

Tak hanya denial, kata Hanna, Prabowo juga menunjukkan sikap blocking dan boundaries atas dirinya.

“Dia menutupi. Jadi jangan sampai orang itu tahu apa yang menjadi kekurangan, kelemahan. Orang dengan karakter seperti itu dia cenderung, 'ya sudah pokoknya saya bantu, tapi nggak perlu tahu bantuannya apa dari mana'. Dia punya kekhawatiran, jadi dia sudah menganulir sehingga nggak perlu sampai ke dalam sana,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.