Dark/Light Mode

Pengamat: Biar Legitimasi Kuat, Aparat Harus Jaga Netralitas Di Pemilu 2024

Sabtu, 11 November 2023 18:34 WIB
Pengamat politik Hendri Satrio. (Foto: Ist)
Pengamat politik Hendri Satrio. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aparatur Negara diharapkan bersikap netral dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024 untuk menjaga kualitas demokrasi sekaligus mendapatkan hasil pemilihan yang memiliki legitimasi kuat.

Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, sekalipun sangat sulit namun mengharapkan aparat negara masih sangat memungkinkan. Walaupun dalam Pilpres kali ini melibatkan anak dari pimpinan tertinggi di negeri ini.

"Kita harus mempersiapkan diri jika pemilu 2024 ternyata tidak berlangsung dengan netral,” ujar Hendra dalam konferensi pers dan diskusi media berjudul "Perusakan Baliho Ganjar di Sumut" yang diselenggarakan oleh Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).

Baca juga : Gugatan Pangeran Harry Kepada Daily Mail Atas Diterima Pengadilan Inggris

Hensat menjelaskan bahwa dalam kasus pemilu, kecurangan dianggap sebagai jalan pintas untuk mencapai kemenangan karena merasa tidak mampu meraihnya secara sah.

Menanggapi potensi bahaya dari pemilu yang curang, Hensat menjelaskan bahwa perjuangan reformasi bertujuan untuk membatasi kekuasaan. Hensat juga membandingkan dengan masa orde baru, saat Presiden Soeharto dianggap tidak pernah melanggar aturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Yang namanya KKN itu ujung-ujungnya pasti tidak bagus dan justru merusak," ucap Hensat.

Baca juga : Perlu Payung Hukum Antisipasi Netralitas Aparatur Negara Di Pemilu 2024

"Parpol harus mengajak rakyat untuk melawan kecurangan pemilu dan pilpres 2024 dengan simbol warna. Sebab bahayanya kecurangan pemilu maka yang terpilih nantinya  bukan hasil sesungguhnya pilihan rakyat," kata Hensat.

Dalam konteks pelaksanaan pemilu, Hensat menekankan bahwa permasalahannya tidak hanya terletak pada pemilih, melainkan juga pada pihak yang menghitung suara. Di situlah kecurangan dapat terjadi, dan jika itu terjadi, rakyat pasti akan merasa marah.

"Hats off to TPN Ganjar-Mahfud yang terus menyuarakan isu kecurangan pemilu. Bagaimana kita bisa maju sebagai bangsa jika pemilu dipenuhi oleh kecurangan dan menghasilkan pemimpin yang tidak jujur?" ungkap Hensat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.