Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Sebelumnya
Betty mengatakan, untuk cara pre-bunking KPU akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Selanjutnya, untuk edukasi literasi masyarakat terkait kepemiluan, kata dia, KPU juga telah memiliki Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat.
“Jumlah pemilih Pemilu 2024 lebih dari 204 juta. Dengan jumlah sebanyak itu, KPU harus berkonsolidasi dengan banyak pihak, termasuk Google Indonesia, yang sudah support dengan campaign Recheck Sebelum Kegocek,” kata Betty.
Betty meyakini, kampanye menjadi salah satu cara yang mudah tersampaikan kepada publik, termasuk anak muda. Apalagi, kata dia, biasanya berita-berita hoaks terkait politik ataupun pemilu disampaikan dengan sumringah.
Baca juga : Kantor Kemenag Bisa Dimanfaatkan Jadi Rumah Ibadah Sementara
Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho mengajak generasi muda berperan aktif menjadi agen perdamaian dan anti hoaks. Caranya, dengan menentukan peran yang akan diambil untuk disebarkan kepada lingkungan masyarakat.
“Banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjadi agen perdamaian dan memerangi informasi bohong,” ujar Septiaji dalam keterangannya, kemarin.
Salah satunya, kata Septiaji, adalah dengan memanfaatkan perkembangan tren dan teknologi media untuk menyampaikan pesan-pesan kebangsaan, serta sosialisasi secara langsung kepada lingkungan sekitar. Bisa juga, kata dia, dengan cara bergabung menjadi relawan dari beberapa organisasi.
Baca juga : KPU Terima Pasangan Prabowo-Gibran Berdasarkan Putusan MK Yang Sah Dan Mengikat
“Tentu saja organisasi yang secara konsisten menyuarakan tentang bahayanya sebaran kebohongan dan kebencian, serta pentingnya berpikir kritis,” katanya.
Septiaji mengatakan, berita hoaks kini merebak menjadi tantangan global, terlebih memasuki tahun politik seperti saat ini. Kata dia, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu 25/11/2023 dengan judul KPU Pede Bisa Tangani Berita Bodong, Hoaks Semakin Parah
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya