Dark/Light Mode

KPU Pede Bisa Tangani Berita Bodong

Hoaks Semakin Parah

Sabtu, 25 November 2023 06:45 WIB
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) bidang Data dan Informasi, Betty Epsilon Idroos. (Foto: Dok. KPU RI)
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) bidang Data dan Informasi, Betty Epsilon Idroos. (Foto: Dok. KPU RI)

 Sebelumnya 
Betty mengatakan, untuk cara pre-bunking KPU akan terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). Selanjutnya, untuk edukasi literasi masyarakat terkait kepemiluan, kata dia, KPU juga telah memiliki Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat.

“Jumlah pemilih Pemilu 2024 lebih dari 204 juta. Dengan jumlah se­banyak itu, KPU harus berkonsoli­dasi dengan banyak pihak, termasuk Google Indonesia, yang sudah sup­port dengan campaign Recheck Sebelum Kegocek,” kata Betty.

Betty meyakini, kampanye menjadi salah satu cara yang mudah tersampaikan kepada publik, termasuk anak muda. Apalagi, kata dia, biasanya berita-berita hoaks terkait politik ataupun pemilu dis­ampaikan dengan sumringah.

Baca juga : Kantor Kemenag Bisa Dimanfaatkan Jadi Rumah Ibadah Sementara

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho mengajak generasi muda ber­peran aktif menjadi agen perdamaian dan anti hoaks. Caranya, dengan menentukan peran yang akan diambil untuk disebar­kan kepada lingkungan masyarakat.

“Banyak cara yang dapat ditempuh untuk menjadi agen perdamaian dan me­merangi informasi bohong,” ujar Septiaji dalam keterangannya, kemarin.

Salah satunya, kata Septiaji, adalah dengan memanfaatkan perkembangan tren dan teknologi media untuk me­nyampaikan pesan-pesan kebangsaan, serta sosialisasi secara langsung kepada lingkungan sekitar. Bisa juga, kata dia, dengan cara bergabung menjadi relawan dari beberapa organisasi.

Baca juga : KPU Terima Pasangan Prabowo-Gibran Berdasarkan Putusan MK Yang Sah Dan Mengikat

“Tentu saja organisasi yang secara kon­sisten menyuarakan tentang bahayanya sebaran kebohongan dan kebencian, serta pentingnya berpikir kritis,” katanya.

Septiaji mengatakan, berita hoaks kini merebak menjadi tantangan global, terlebih memasuki tahun politik seperti saat ini. Kata dia, banyak negara di dunia yang mengalami kekacauan karena tidak bisa menyaring konten hoaks di dunia digital.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Sabtu 25/11/2023 dengan judul KPU Pede Bisa Tangani Berita Bodong, Hoaks Semakin Parah

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.