Dark/Light Mode

LSI: Prabowo Gunakan Komunikasi Profetik Lewat Joget Gemoy

Minggu, 26 November 2023 13:04 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah menilai, Lomba Joget Gemoy yang diselenggarakan politikus Gerindra, Dedi Mulyadi, merupakan bentuk komunikasi profetik.

Lewat joget Gemoy, Prabowo Subianto menggunakan komunikasi dengan berbasis pada spirit nilai-nilai kenabian.

Hal ini disampaikan Toto terkait dengan makin populernya Joget Gemoy yang dijadikan brand capres Prabowo Subianto, yang kemudian dilombakan oleh Dedi Mulyadi.

Kegiatan tersebut diadakan Dedi dalam rangka mensosialisasikan politik riang gembira untuk mencairkan ketegangan dalam menghadapi Pilpres 2024.

Hal yang semakin terlihat dari sosok Prabowo, menurut Toto, dia bukan politisi pendendam. Justru, dia lebih banyak merangkul kepada siapapun yang dianggap telah mengkhianatinya.

Baca juga : Lagi, Ganjar Pranowo Dapat Dukungan Dari Komunitas Bikers

"Prabowo tampak lebih tulus berjuang. Dia tidak pernah menyerang. Dan saat diserang, dia lebih memilih diam ketimbang melayani serangan, termasuk fitnah. Dari sisi ini, saya melihat Prabowo itu sebenarnya sedang mengamalkan jurus komunikasi profetik,” tuturnya.

Lewat joget ini, menurut Toto, Prabowo ingin memberi pesan bahwa dirinya tak terlalu memperdulikan berbagai serangan yang dialamatkan kepada dirinya.

Mulai dari yang bersifat mencaci, menghina dan bahkan memfitnahnya.

"Ini kan jelas pesan moral para nabi kepada umatnya agar kita selalu sabar, kuat dan tahan menghadapi berbagai bentuk serangan seperti tadi. Termasuk, dalam konteks pertarungan politik," kata Toto, Minggu (26/11/2023).

Prabowo menggunakan kecerdasannya merespons aneka serangan itu melalui joget.

Baca juga : KLHK Sederhanakan Proses Bisnis Lewat Amdalnet Dan Sigap

Menurut Toto, jika Joget Gemoy ini terus leading dan trending, maka berpotensi mendongkrak selain popularitas, sekaligus elektabilitas Prabowo.

Apalagi, kata Toto, istilah Joget Gemoy Prabowo ini muncul pertama kali disuarakan anak-anak muda.

“Karena itu, efek positifnya sangat potensial punya tempat di segmen anak muda, khususnya anak muda berkategori gen Z yang jumlahnya semakin besar,” ungkap Toto.

Menurut Toto, lomba yang digelar Dedi Mulyadi ini sebagai cara cerdas mempopulerkan pasangan Prabowo-Gibran.

Apalagi, ada pesan moral yang sangat kuat tentang politik riang gembira dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan fitnah.

Baca juga : MK Bukakan Jalan Politik Anak Jokowi

"Inilah yang membedakan Prabowo hari ini dengan Prabowo dulu, tepatnya pada Pilpres 2019 lalu. Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, secara karakter personal, Prabowo hari ini dipersepsi sebagai figur strong leader," ungkapnya.

Menurut Toto, hal yang membedakannya dengan Prabowo dulu, saat ini sudah mulai dipersepsi plus, yaitu selain strong leader, juga figur yang semakin humanis.

Salah satunya terlihat dari sikapnya yang tak mudah terpancing emosi, tak lagi emosional dan lebih sering bercanda.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.