Dark/Light Mode

Ganjar: Sistem Pertahanan Kita Harus Masuk 5.0 Dengan Teknologi Sakti

Minggu, 7 Januari 2024 22:51 WIB
Capres Ganjar Pranowo. (Foto : rm.id)
Capres Ganjar Pranowo. (Foto : rm.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menekankan perlunya mendorong sistem pertahanan rakyat semesta dengan lapisan yang kuat, menjadikan benteng pertahanan nusantara sebagai satu kesatuan.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menyoroti isu-isu strategis terkait pertahanan dan geopolitik dalam panggung debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). 

"Sistem pertahanan rakyat semesta mesti kita dorong, kita lapisi dengan pertahanan yang betul-betul berlapis dan kita jadikan benteng pertahanan nusantara sebagai sebuah satu kesatuan," tegas Ganjar. 

Baca juga : Ganjar Bakal Kembangkan Potensi Generasi Muda Buat Jadi Ahli Siber

Ganjar juga mengusulkan penataan gelar pasukan sebagai antisipasi terhadap pergeseran pusat interaksi yang nanti di Ibu Kota Nusantara (IKN), untuk mecegah dampak dari persaingan global antara Amerika dan Tiongkok. 

"Dan kita perlu melakukan penataan gelar pasukan karena IKN (Ibu Kota Nusantara) menjadi pusat grativasi baru dan ini bagian dari antisipasi terhadap tarung global antara Amerika  dan Tiongkok,"

Dalam konteks ini, Ganjar mengusulkan pembaharuan pertahanan dengan melibatkan teknologi tinggi, seperti rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum, dan sistem senjata otonom.

Baca juga : CORE: Lawan Diskriminasi Perdagangan Global, Indonesia Harus Lebih Tegas

Ganjar optimis bahwa target Minimum Essential Forces (MEF) bisa tercapai dengan alokasi anggaran 1 sampai 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

"Untuk itulah, pertahanan kita mesti masuk pada 5.0, dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata siber, sensor quantum dan sistem senjata otonom dan itu bisa dilakukan dengan kalau anggaran dari Kementerian Pertahanan itu satu sampai dua persen dari PDB," tuturnya. 

Namun, Ganjar juga menyampaikan kekhawatiran bahwa pada tahun 2024, target tersebut mungkin tidak tercapai, menandai tantangan serius dalam mencapai kekuatan pertahanan yang diinginkan.

Baca juga : Imin Ketemu Petani, Gibran Datangi Bawaslu, Mahfud Memilih Ngantor

"Sehingga MEF akan bisa tercapai. Karena ini yang mengerikan di 2024 saya khawatir ini tidak tercapai," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.