Dark/Light Mode

Ganjar Tantang Bantah Data Pertahanan Yang Mengkhawatirkan, Ini Jawaban Prabowo

Senin, 8 Januari 2024 00:03 WIB
Ekspresi calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat Debat Capres ketiga soal pertahanan, Minggu (7/1). (Foto: YouTube/KPU RI)
Ekspresi calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo saat Debat Capres ketiga soal pertahanan, Minggu (7/1). (Foto: YouTube/KPU RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menantang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk membantah data pertahanan Indonesia yang dipaparkannya di Debat Capres ketiga, Minggu (7/1).

Beberapa data yang dibeberkan Ganjar antara lain Global Peace Index (GPI) Indonesia yang turun menurut data yang dirilis Institute for Economics and Peace.

"Kalau mau di-close-up boleh," ucap Ganjar sambil mengarahkan dokumennya ke arah layar kamera. Ia juga mempersilahkan staf Prabowo di Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk membantah data tersebut. 

Di sumber data lain, sebut Ganjar, Global Militarisation Indeks Indonesia juga turun. Proporsi anggaran pertahanan juga turun.

Baca juga : Yuk, Tanami Lahan Kosong Dengan Cabe Dan Pepohonan

"Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?" tanya Ganjar.

Namun, Prabowo justru menjawab soal alat utama sistem senjata (Alutsista) bekas yang dibeli Kemhan. Menurutnya, alutsista bekas lazim dibeli sejak era presiden pertama yakni Soekarno.

"Pak Ganjar, (era) Bung Karno, seluruh pesawat terbang, kapal selam, destroyer semuanya bekas. Jadi kita juga pakai banyak sampai sekarang pesawat bekas," jawab Prabowo.

Ia menduga data yang diberikan anak buah Ganjar keliru. Selain itu, baginya ukuran bagus tidaknya alat perang bukan baru atau bekas. Tapi lebih kepada usia pakainya.

Baca juga : Tantangan Sistem Pertahanan Dan Geopolitik Indonesia Di Tahun 2024 (Bagian I)

"Kalau pesawat, flying-hours. Tentunya kita pasti mau yang terbaik untuk prajurit kita. Tapi kita harus loyal kepada yang lebih besar, Covid, krisis Ukraina, pangan naik, BBM naik," jawab capres nomor urut 2 yang juga Menteri Pertahanan ini.

Namun, Ganjar kecewa dengan jawaban tersebut. Sebab, Prabowo tidak menjawab sama sekali pertanyaannya.

"Saya pengen data yang bapak katakan salah, data pertahanan ini, silahkan Anda bantah di sini," ujar Ganjar, sambil mengangkat lembaran dokumen data pertahanan.

"Bapak tidak mampu membantah dan bapak menjelaskan pesawat bekas. Saya tidak pernah berbicara pesawat bekas dalam pertanyaan saya," kesalnya.

Baca juga : Yandri Susanto: Bansos Hak Rakyat, Jangan Hentikan Penyalurannya

Ganjar juga mengungkapkan kekhawatirannya pada penurunan Minimum Essential Force (MEF) atau kekuatan pokok minimal Indonesia yang hanya 64,9 persen dari target 79 persen.

"Ini mengkhawatirkan, karena akhir tahun ini sudah harus selesai. Bapak juga tidak menjawab. Jadi artinya apa yang bapak jawab dari seluruh pengeluaran pertahanan yang ada di Indonesia ini," cecar Ganjar.

"Sungguh saya meragukan itu, karena data ini kemudian tidak mampu bapak bantah di sini. Bahkan saya sudah memberikan ruang terbuka kalau ada staf yang bisa menbantu silahkan berdiri di sini," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.