Dark/Light Mode

Prabowo Pertanyakan Pandangan Anies soal Pertahanan: Terlalu Teoritis, Semua Indah

Senin, 8 Januari 2024 05:00 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di debat ketiga Pemilu Presiden 2024 di Istora Senayan, Minggu malam (7/1/2024). (Foto: TKN Prabowo - Gibran)
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di debat ketiga Pemilu Presiden 2024 di Istora Senayan, Minggu malam (7/1/2024). (Foto: TKN Prabowo - Gibran)

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menanggapi pernyataan capres nomor urut 1 Anies Baswedan terkait strategi pertahanan siber dalam debat ketiga Pemilu Presiden 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1/2024).

Dalam kesempatan itu, Prabowo menilai bahwa jawaban Anies terlalu teoritis. Sebab, inti permasalahan terkait pertahanan siber bukanlah penggunaan teknologi tercanggih melainkan harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

"Saya berpandangan bahwa Pak Anies terlalu teoritis, semuanya bagus, indah tetapi yang nyata tentang masalah AI (artificial intelligence), cyber, teknologi tinggi, dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya," kata Prabowo.

Baca juga : Prabowo: Ada yang Tak Objektif Memandang Pertahanan karena Ambisi

Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo telah membentuk empat fakultas baru di Universitas Pertahanan (Unhan) RI yaitu Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).

"Begitu jadi menteri, saya membentuk empat fakultas baru di bidang Science, Technology, Engineering dan Mathematics," kata Prabowo.

Melalui fakultas tersebut, putra-putri terbaik bangsa dibina agar mampu menjadi SDM pertahanan yang memberikan sumbangsih bagi kemajuan negara, khususnya di bidang teknologi yang terus berkembang pesat.

Baca juga : Prabowo Berkacak Pinggang, Interupsi Anies Salah Data Dan Terlalu Teoritis

"Kita menyiapkan putra-putri terbaik untuk menguasai teknologi, untuk menguasai science, untuk menguasai AI, untuk menguasai cyber," imbuhnya.

Prabowo menegaskan, teknologi yang canggih bukanlah hal utama yang harus dimiliki oleh sebuah bangsa. Jika ingin menjadi bangsa yang kuat, maka Indonesia harus menguasai sistem teknologi tersebut.

"Bukan barang yang kita beli, kita harus kuasai know how -nya, kita harus kuasai sistemnya, yang harus kita pegang," tegas dia.

Baca juga : Prabowo-Gibran Dorong Pertahanan Siber Melalui Hilirisasi Digital

"Menurut saya itu adalah inti daripada masalah, tidak hanya bicara yang baik-baik saja," pungkas Prabowo.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.